JAKARTA, RAKYATSULSEL - Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo secara memastikan penangkapan Irjen Teddy Minahasa Putra terkait dengan jaringan jual beli narkoba.
Irjen Teddy tengah dalam proses mutasi menjadi Kapolda Jawa Timur menggantikan Irjen Nico Afinta, di mana sebelumnya ia menduduki posisi sebagai Kapolda Sumatera Barat.
Ia juga disebut-sebut sebagai Kapolda terkaya dengan total harta Rp 29 miliar menurut catatan LHKPN per 26 Maret 2022. Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo menjelaskan kronologi penangkapan Irjen Teddy. Ia mengungkapkan, beberapa waktu lalu Polda Metro Jaya mengungkap peredaran narkoba.
"Awalnya dapat laporan dari masyarakat, kemudian dikembangkan, dan ditangkap 3 orang pelaku," kata kapolri saat konferensi persnya, Jumat (14/10).
Setelah itu, dilakukan pengembangan kasus dan ternyata mengarah pada keterlibatan anggota Polri berpangkat brigadir kepala.
Tak hanya bripka, kata Kapolri Jenderal Listyo, ada pula anggota Polri berpangkat komisaris serta menjabat kapolsek yang terlibat.
Mendapat laporan itu, Kapolri Jenderal Listyo meminta kasus tersebut dikembangkan. Penyelidikan lantas mengarah ke seorang pengedar sabu yang berkaitan dengan personel Polri berpangkat AKBP.
"AKBP, mantan Kapolres Bukit Tinggi," ujar Jenderal Listyo.
Selanjutnya, kata dia, setelah memeriksa mantan Kapolres Bukit Tinggi, ternyata jejak perdagangan narkoba itu mengarah ke Irjen Teddy Minahasa.
"Atas dasar tersebut, kemarin, saya minta Kadiv Propam Mabes Polri untuk menjemput dan melakukan pemeriksaan terhadap Irjen TM," katanya.