Di Event BIK 2022, Abdul Hayat: Kita Butuh Fakta Lapangan Bukan Komitmen di Kertas

  • Bagikan

PAREPARE, RAKYATSULSEL - Sekretaris Daerah Provinsi (Sekprov) Sulawesi Selatan (Sulsel), Abdul Hayat Gani, lewat event Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2022 ini mengajak seluruh stakeholder agar membangun komitmen dengan fakta lapangan bukan komitmen di atas kertas.

"Kita ingin fakta lapangan, bukan komitmen dalam kertas. Saya yakin dan saya percaya, hampir semua industri keuangan hadir dalam acara ini. Ini bertanda bahwa Sulawesi Selatan akan tumbuh lebih tangguh secara ekonomi lewat seluruh stakeholder yang ada," tegas Abdul Hayat dalam sambutannya, saat membuka BIK, Sabtu, 29 Oktober 2022.

Abdul Hayat menyampaikan apresiasi kepada Kepala OJK Regional VI Wilayah Sulampua atas support dan peran sertanya dalam mewujudkan inklusi keuangan di Provinsi Sulsel. Capaian inklusi keuangan di Sulsel, termasuk Kota Parepare ini, tidak terlepas dari kerja keras seluruh stakeholder yang ada.

"Saya memang favorit juga dengan Bapak Kepala OJK Regional ini Pak Wali. Hadir juga Ibu Since yang sudah banyak memberikan sumbangsih atas inklusi keuangan di Provinsi Sulawesi Selatan ini. Beliau malam hari ini hadir sebagai Staf Ahli Gubernur Bidang Keuangan," jelasnya.

"Saya mengucapkan terimakasih kepada OJK, Wali Kota Parepare. Kita harus menjelaskan kepada masyarakat agar tidak salah prediksi terhadap penanganan keuangan," lanjutnya.

Menurut Abdul Hayat, salah satu kesuksesan pemerintah provinsi adalah bagaimana mampu mensukseskan program-program nasional di daerah.

"Saya kira itu yang paling penting, saya sangat bersyukur pada malam ini akan menjadi pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi kedepannya," tuturnya.

Sementara itu, Kepala OJK Regional VI Wilayah Sulampua, Darwisman, menyampaikan apresiasi, kepada Wali Kota Parepare yang telah menyediakan sarana, dan prasarana kepada Kota Parepare sehingga kegiatan ini bisa berjalan dengan baik selama dua hari ini.

"Apresiasi juga kami sampaikan kepada seluruh kepala daerah se Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Barat, terutama dalam penggunaan produk dalam negeri atau produk lokal," ungkapnya.

Apalagi, melihat skema dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dilakukan melalui perbankan. Artinya, ini semua disalurkan melalui lembaga keuangan, dalam rangka mendukung pembangunan dan inklusi keuangan masyarakat, dan tentunya pembangunan Sulawesi Selatan sendiri.

"Provinsi Sulawesi Selatan memiliki potensi yang luar biasa untuk menunjang pertumbuhan ekonomi. Intinya, dimana ada kolaborasi dan kerja tim, disitu ada kemajuan dan pertumbuhan ekonomi," ujarnya. (*)

  • Bagikan