GOWA, RAKYATSULSEL - Hujan deras mengakibatkan beberapa titik di wilayah Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa mengalami bencana tanah longsor.
Peristiwa bencana tanah longsor terjadi pada Rabu (16/11) kemarin sekitar pukul 18.00 Wita membuat puluhan rumah rusak, serta kendaraan ikut tertimbun.
Tim evakuasi gabungan BPBD dan Polri-TNI terus melakukan pencarian terhadap korban yang tertimbun longsor. Informasi yang dihimpun, sekitar Pukul 10.00 wita pagi tadi dua jenazah korban longsor kembali ditemukan.
Satu di Jalan Poros Malino Dusun Bontoloe, Desa Lonjoboko Kecamatan Parangloe Kab.Gowa. Tim evakuasi menemukan satu jenazah korban yang diketahui berjenis kelamin perempuan bernama Dg Ngasseng (60) yang ditemukan berada didalam rumahnya dengan kondisi tertimbun material longsor.
Kedua, ditemukan Jenazah Korban Longsor yang berada di kampung borong Sapiri, Dusun Bontoloe Desa Lonjoboko Kec Parangloe dalam mobil Avanza bernama Jumeriah (30) dan jazadnya sudah di bawa ke Puskesmas Tinggimoncong.
"Benar, pagi tadi Kapolsek Parangloe bersama Bhabinkamtibmas serta tim evakuasi lainnya kembali menemukan 2 jenazah warga yang menjadi korban bencana alam tanah longsor dan dalam keadaan meninggal dunia," kata kasi Humas Polres Gowa AKP Hasan Fadhlyh melalui keterangan resminya, Kamis (17/11).
Informasi yang dihimpun, korban longsor di Kecamatan Parangloe kini mencapai tujuh orang yang meninggal dunia.
Hal itu dibenarkan Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan saat ditemui wartawan di Balla Lompoa puncak acara hari jadi Gowa.
"Kalau yang korban longsor itu, sampai dengan hari ini, tadi pagi saya mendapatkan laporan ada tujuh orang yang meninggal dunia," kata Adnan.
Adnan mengungkapkan empat korban yang mengalami musibah terkena longsor adalah warga Sinjai yang sedang melintas.
"Empat orang warga Sinjai, mungkin mau ke Sinjai karena orang Sinjai Barat dari Manipi. Oleh karena itu, penanganan sudah kita lakukan," ucapnya.
Dia mengungkapkan, alat berat sudah ada disana untuk membersihkan sisa-sisa longsor. "Kami berharap kolaborasi dengan provinsi juga dilakukan karena ini merupakan jalan provinsi, karena ini juga merupakan kewenangan provinsi tapi kita juga bergerak bersama-sama," ungkapnya.
Orang Nomor satu di Kabupaten Gowa ini berharap agar penanganan tersebut bisa cepat selesai dengan membersihkan beberapa titik longsor.
"Insya Allah penanganannya bisa lebih cepat, tetapi yang kami minta adalah penanganan jangka panjangnya karena ini jalanan terputus. Ada tiga titik longsor," harapnya. (Abdul Kadir/Raksul/A).