Karena itu, dia menilai sistem proporsional terbuka yang sudah dijalankan sejak 2009 masih menjadi yang terbaik untuk diterapkan. Meskipun sistem ini masih memiliki banyak kekurangan, seperti biaya politik mahal hingga dominasi personalisasi caleg ketimbang partai.
"Namun, sistem yang terbuka ini membuat pemilih lebih mudah mengenali dan mengidentifikasi latar belakang caleg di dapilnya," tuturnya.
"Tahapan pemilu sedang berjalan maka agenda untuk mendorong pergantian sistem pemilu sebaiknya dapat ditunda atau ditahan hingga seluruh tahapan Pemilu 2024 dapat sepenuhnya dijalankan dengan baik," jelasnya (Fahrul/Raksul/B).