Yang menjadi kuda hitam adalah jika ada perwakilan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, sebab, kata dia, dua ormas islam ini sudah memiliki pengurus di 24 daerah di Sulsel.
"Namun kadang perwakilan ormas ini tidak solid karena terlalu banyak yang ingin berebut," ucapnya.
Seperti dari kalangan Muhammadiyah selain ada AM Iqbal Parewangi, kini masuk lagi Elli yang merupakan Ketua Pemuda Muhammadiyah Sulsel dan Yusran Paris selain dari PAN dia juga tokoh Muhammadiyah.
"Kalau tokoh ini saling ngotot pasti mereka (perwakilan Muhammadiyah) tidak dapat kursi, kecuali detik-detik terakhir baru mereka menyatu (ke satu nama) baru bisa menyeimbangai partai politik," jelasnya.
"Karena DPD itu tanpa dukungan dari partai politik dan Ormas pasti berat (dapat kursi)," tutupnya. (Fahrul/Raksul/B).