MEMBUAT resolusi di awal tahun tidak semudah membalik telapak tangan. Kedisiplinan dan tekad yang kuat adalah kunci untuk dapat mewujudkan semua keinginan dan harapan kita, sebab kehidupan yang lebih baik adalah harapan setiap manusia tanpa terkecuali, perempuan, laki-laki, orang tua, dan anak-anak akan berharap kehidupan di tahun 2023 akan lebih baik dari kehidupan sebelumnya.
Meskipun harapan tidak selalu sesuai dengan kenyataan sebagaimana yang diharapkan, bukan berarti kita kehilangan arah dan berhenti untuk tetap berharap. Di awal tahun 2023 banyak ruang untuk melakukan evaluasi terhadap perjalanan hidup kita dalam mengarungi kehidupan selama setahun.
Tahun 2022 penulis aktor dalam melakukan advokasi isu kekerasan perempuan dan anak. Kegiatan tersebut banyak menyisakan pengalaman yang menyenangkan dan sekaligus memilukan. Pengalaman tersebut menjadi penyemangat bagi penulis dan para aktivis perempuan lainya untuk selalu berjuang dan berharap untuk kepentingan terbaik bagi perempuan dan anak pada tahun 2023 ini.
Berharap di tahun 2023 menjadi harapan bagi penulis, jika kita kilas balik di tahun 2022 begitu banyak persoalan yang dialami perempuan. Perempuan menjadi Korban kekerasan baik secara fisik maupun psikis, kejahatan seksual masih terjadi dimana perempuan dan anak menjadi korban, Perkawinan Anak masih banyak terjadi, semua itu menjadikan perempuan dan anak menjadi korban, dan kondisi ini masih jauh dari harapan untuk membebaskan perempuan dan anak dari korban kekerasan.
Sepanjang tahun 2022 beragam bentuk kekerasan yang dialami oleh perempuan, bahkan kekerasan yang terjadi semakin ekstrim dan banyak berujung pada kematian. Kehilangan nyawa bagi perempuan korban kekerasan tidak juga menjadikan ruang kekerasan menyempit, bahkan perempuan yang menjadi korban kekerasan seksual menghadapi kondisi yang pahit dalam menggapai perlindungan hukum.
Harapan harus dibarengi dengan kekuatan yang besar untuk saling bersinergi dengan kekuatan lain yang ada. Berharap pemerintah akan memberikan perlindungan bagi perempuan dengan anak dengan melahirkan kebijakan–kebijakan yang pro dan adil bagi perempuan. Berharap agar Perguruan Tinggi (PT) melakukan kajian-kajian dan publikasi yang memberi gambaran terhadap persoalan perempuan dan anak serta memberi solusi dari persoalan yang ada.
Demikian pula dengan tokoh agama, berperan untuk berkontribusi dalam mewujudkan keadilan bagi perempuan dan anak melalui syiar-syiar dalam setiap acara keagamaan.
Harapan untuk mewujudkan keadilan bagi perempuan dan anak di tahun 2023 tidak mudah terwujud jika tidak dibarengi dengan membangun kepedulian dan kebersamaan antara pemerintah, Perguruan Tinggi, Tokoh Agama, Organisasi Kemasyarakatan sipil lainnya.
Kita berharap di tahun 2023, semakin berkurangnya perempuan korban kekerasan seksual, sebab kita telah memiliki UU nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual. (**)