Selain pengalaman kepemimpinan, ia juga bisa mewakili kaum perempuan.Nilai pembedanya terletak dititik itu. Namun masuk ke arena Pilgub Sulsel mendatang tidaklah mudah bagi IDP.
Apalagi dirinya yang berstatus kader Golkar mesti bersaing dengan kader-kader potensial Golkar yang lain untuk merebut tiket pencalonan.
"Saat ini, IDP juga belum serius menunjukkan kerja-kerja elektoral ke arah Pilgub Sulsel. Padahal kekuatan personal yang harus dimiliki seorang kandidat di mata parpol adalah tingkat elektabilitas yang kompetitif," tuturnya.
Selanjutnya, Direktur Eksekutif lembaga Paramater Publik Indonesia (PPI), Ras Md menurutkan, kans Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani memang selalu menjadi salah satu figur yang sering dibahas dalam pentas Pilgub Sulsel 2024.
Hanya saja, aneka obrolan politik pilgub tentang sosok bupati dua periode ini hanya sebatas figur wakil saja. Memang secara potensi, indah putri indriani hanya bisa berada diklaster 02 bukan figur utama.
"Karena hanya modal kepuasan di atas 80 persen tidak bisa menjadi jaminan ia bisa tampil memukau di pentas pilgub," ujarnya.
Dikatakan, banyak saya pikir kepala daerah dengan kepuasan tertinggi, namun jika ditarik kepentas pilgub, tidak serta merta bisa tampil sebagai figur utama.
Perihal internal Golkar, Golkar sebagai partai papan atas di sulsel, tentu target utamanya menginginkan figur utama. Bukan figur kosong dua.
"Saya amat yakin, kedepan golkar hanya melirik dua nama besar saja untuk bertarung dalam pentas pilgub sulsel. Ilham Arief Sirajuddin dan Nurdin Halid. Bukan Indah maupun yang lain," pungkasnya. (Yadi/B)