MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Keluarga Virendy Marjefy Wehantouw (19) memberikan alasan menolak untuk dilakukan autopsi. Dimana mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar itu tewas saat mengikuti Pendidikan Dasar (Diksar) Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) O9 di Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel), Jumat malam (13/1/2023).
Ayah Virendy, James mengatakan pihaknya keberatan untuk dilakukan autopsi meskipun pada tubuh korban ditemukan ada luka lebam. Diapun hanya meminta kepada pihak kepolisian untuk dilakukan visum saja.
"Keluarga keberatan kalau autopsi. Cukup hasil visum saja," kata James saat dikonfirmasi, Senin (6/1/2023).
James pun menjelaskan alasan penolakan autopsi dengan memberikan contoh kasus yang sama pernah terjadi di Kabupaten Bone. Dimana tanpa melalui autopsi kasus tersebut bisa terungkap dan menetapkan 16 orang tersangka.
"Contohnya kasus Diksar Mapala di Bone yang menimbulkan satu mahasiswa meninggal. Tapi korban meninggal bukan di RS dan sudah dimakamkan. Polisi hanya mengambil visum peserta Diksar lainnya dan akhirnya menetapkan 16 orang tersangka (pengurus Mapala dan panitia Diksar)," jelasnya.
Pihak kepolisian pun telah menyampaikan akan mengusut kasus ini namun bukan pada dugaan adanya kekerasan saat Diksar berlangsung melainkan penyelidikan terkait dugaan adanya kelalaian pihak panitia Diksar.
Hal itu juga dilakukan kepolisian sebab pihak keluarga menolak jenazah Virendy diautopsi. "Kami beri saran untuk membuat surat pernyataan untuk dilakukan autopsi namun tidak disetujui. Tapi laporannya tetap kami proses, kami lakukan penyelidikan terkait kegiatan itu (dugaan kelalaian)," ujar Kasat Reskrim Polres Maros, Iptu Slamet.
Dalam waktu dekat polisi menjadwalkan akan memanggil pihak-pihak terkait, mulai dari panitia pelaksana kegiatan, pengurus Mapala Unhas O9, dan termasuk pihak kampus Unhas Makassar sendiri.
Pemanggilan itu dilakukan tak lain untuk mengambil keterangan masing-masing pihak guna mengungkap bagaimana proses Diksar dilakukan sehingga koran bisa meninggal dunia.
"Kami akan lakukan pemeriksaan terkait dengan panitia Diksar, anak (pengurus) Mapala O9 Unhas dan akan kami juga konfirmasi pihak kampus sendiri (Unhas Makassar)," pungkasnya. (isak/B)