WAJO, RAKYATSULSEL - Bupati Wajo, Amran Mahmud, mengajak seluruh masyarakat menyukseskan Gerakan Pemasangan Tanda Batas (Gemapatas) program Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) RI.
Amran mengatakan, dengan memasang tanda batas akan mengurangi, bahkan menghilangkan cekcok dan perselisihan antara pemilik tanah yang berbatasan. Ini sesuai dengan slogan Gemapatas, Pasang Patok, Anti Cekcok, Anti Caplok.
Hal itu disampaikan Amran saat menghadiri Gemapatas secara serentak seluruh Indonesia secara virtual yang di Wajo dipusatkan di halaman Kantor Kecamatan Pammana, Jumat (3/1/2023).
Amran menyampaikan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo akan berusaha menyelesaikan berbagai persoalan pertanahan tahun ini.
"Mudah-mudahan kami tidak meninggalkan permasalahan yang meresahkan masyarakat selama ini," ujar Amran.
Ketua DPD PAN Wajo ini juga mendorong kecamatan untuk bisa mencapai status kecamatan lengkap. Artinya, seluruh wilayah sudah tersertifikat.
"Yang mendekati ini adalah Kecamatan Pammana. Tentu masyarakat juga harus ikut mendukung," kata Amran.
Amran pun menyampaikan selamat atas penghargaan Museum Rekor Indonesia (MuRI) untuk Kementerian ATR/BPN RI atas pemasangan satu juta patok tanah hari ini.
"Terima kasih juga atas sinergitas BPN/ATR Kabupaten Wajo selama ini yang selalu bersinergi dengan pemda dalam mencarikan solusi permasalahan pertanahan," tutur Amran.
Sebelumnya, setelah mengikuti kegiatan dan mendengarkan arahan Menteri ATR/Kepala BPN, Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto, secara virtual Amran didampingi Forkopimda Wajo, Kepala ATR/BPN Wajo, Syamsuddin, Kepala Bagian Pemerintahan Setda Wajo, Nisrinah, dan Camat Pammana, Junisatri Rasyid, menyaksikan pemasangan tanda batas secara simbolis oleh masyarakat di sekitar lokasi acara.
Kegiatan ini turut dihadiri Kapolsek dan Danramil Pammana, para kepala desa/lurah bersama para calon penerima Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) se-Kecamatan Pammana, jajaran BPN/ATR Wajo, serta undangan lainnya.