”Jadi perlu dipahami untuk mewujudkan KEK Pariwisata itu tidak mudah dan butuh proses panjang. Saya ambil contoh Kawasan Candi Borobudur. Meskipun Candi Borobudur masuk dalam salah satu Keajaiban Dunia, tapi setahu saya baru ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata itu sekitar 3 Tahun yang lalu. Jika KEK Pariwisata terwujud, maka semua Kementerian dan Lembaga itu berlomba-lomba berinvestasi di Kawasan tersebut. Ini tebtu patut diperjuangkan untuk di wujudkan di Kabupaten Kepulauan Selayar,” kata Nanang.
Setelah mendapatkan masukan dari berbagai pihak termasuk unsur Komunitas, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Hizbullah Kamaruddin menyampaikan bahwa, sedikitnya terdapat 19 event yang telah siap dilaksanakan dan dipastikan masuk dalam Kalender Event Wisata Kepulauan Selayar tahun 2023.
Meskipun demikian ia menegaskan bahwa bukan tidak mungkin akan ada event lain yang akan dilaksanakan, baik oleh OPD , Instansi, Lembaga, Komunitas dan Masyarakat.
Kalender event dibuat bukan untuk membatasi event yang dapat digelar, melainkan agar dapat menjadi salah satu acuan bagi para Calon Wisatawan untuk dapat menentukan waktu kunjungan ke Kabupaten Kepulauan Selayar.
”Biasanya Wisatawan itu memiliki waktu khusus untuk berwisata, Kalender event ini dapat menjadi bahan acuan agar mereka dapat menjadwalkan kunjungannya ke Selayar, berdasarkan event yang diminatinya,” kata Hizbullah.
