GOWA, RAKYATSULSEL - Wakil Menteri Agama RI, Zainut Tauhid Sa'adi mengaku bangga dengan gagasan Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan bersama Wakil Bupati Gowa, Abd Rauf Malaganni yang mengagas program peningkatan sumber daya manusia yang cerdas secara pengetahuan dan spiritual melalui program Mahasantri.
Wamenag , menilai bahwa program Mahasantri yang merupakan program prioritas di bidang keagamaan menjadi pertama yang dicanangkan pemerintah daerah di Indonesia.
"Jujur saya terharu dengan program yang diinisiasi oleh Bapak Bupati Gowa ini, karena baru satu pemerintah daerah yang secara resmi menganggarkan di APBD-nya untuk Program Mahasantri. Apalagi program ini yang pertama di Indonesia," katanya saat melakukan kunjungan di Lembaga Pendidikan Mahasantri, Kecamatan Bajeng, Sabtu (4/3).
Dalam kunjungannya itu, Wamenag RI diterima langsung Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan bersama Wakil Bupati Gowa, Abd Rauf Malaganni, serta seluruh jajaran pemerintah daerah.
Menurut Zainut, Program Mahasantri ini merupakan program yang sangat istimewa, karena berkaitan dengan tugas-tugas yang sangat mulia, yaitu memperdalam nilai-nilai agama generasi muda kita. Bahkan kedatangannya khusus ke Kabupaten Gowa yaitu untuk melihat langsung implementasi dari Program Mahasantri ini.
"Saya diberi informasi sama Prof Hamdan agar melihat langsung program kerja sama antara UIN Alauddin dengan Pemerintah Kabupaten Gowa terkait dengan Program Mahasantri ini, dan tidak pikir panjang, saya langsung katakan siap untuk berkunjung," ujarnya.
Zainut mengaku, Program Mahasantri adalah program kerjasama yang luar biasa, olehnya ia sangat berharap pemerintah daerah dari berbagai wilayah dapat termotivasi untuk mengagas program yang sama.
"Jujur saya katakan ini program kerjasama yang luar biasa dan bila perlu ditularkan ke daerah-daerah lain," tegasnya.
Sementara, Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengungkapkan, setelah diresmikannya Program Mahasantri ini, dirinya bersama Wakil Bupati Gowa dan pihak penanggung jawab telah melakukan sejumlah langkah antisipasi menjelang berakhirnya masa kepemimpinannya. Upaya ini dilakukan agar program Mahasantri terus dijalankan meskipun diluar masa kepemimpinannya. Salah satunya yaitu, angkatan pertama pada program ini harus lulus bersamaan, sehingga angkatan kedua bisa di buka kembali.
"Kami pun telah menyiapkan apabila bupati yang baru tidak ingin melanjutkan program ini, maka kita menyiapkan beberapa antisipasi. Salah satunya yakni para santri dan santriwati harus lulus bersamaan, agar gelombang kedua nanti bisa langsung masuk," kata Adnan.
Lanjutnya, upaya antisipasi lain yakni membuat Peraturan Daerah (Perda) yang akan mengikat kepala daerah, atau siapapun nanti yang menjadi Bupati dan Wakil Bupati Gowa agar wajib melanjutkan program tersebut.
"Jadi kami akan buatkan Perdanya yang sifatnya mengikat, jadi siapapun kepala daerahnya nanti wajib menjalankan program Mahasantri ini," tuturnya.
Ditempat yang sama, Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Hamdan Juhannis berharap, kedatangan langsung Wamenag RI ke Lembaga Mahasantri bisa memberikan motivasi kepada santri dan santriwati untuk bisa menyelesaikan hafalannya dan bisa juga menyelesaikan ujiannya secara bersamaan.
"Harapan kami, hadirnya Wakil Menteri Agama ditengah-tengah kita, bisa memberikan motivasi bagi para Mahasantri untuk menyelesaikan hafalannya dengan cepat dan bisa selesai, lulus secara bersamaan," tuturnya.
Hamdan juga berharap, Perda yang dibuat oleh pemerintah daerah nantinya bisa menjamin program Mahasantri terus berjalan di Kabupaten Gowa sebagai tujuan peningkatan SDM yang jauh lebih baik kedepannya. (Mst)