PPBDI Sulsel Berikan Wadah para Guru Bahasa Daerah Berbagi Praktik Baik

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKSUL- Sanggar Kerja Ramadan dengan mata program Selebrasi Praktik Baik bertajuk "Mattuluk Parajo Pangissengeng, Potok Majarrek, Sangkutu Banne" yang digelar oleh Perkumpulan Pendidik Bahasa Daerah Indonesia (PPBDI) Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan diapresiasi berbagai kalangan.

Program peningkatan mutu para pendidik bahasa daerah ini dinilai sebuah gebrakan dalam meningkatkan kualitas para pendidik dengan cara berbagi praktik baik oleh para pendidik bahasa daerah.

Saat kegiatan ini, 28 Maret lalu, Ketua PPBDI, Encep Ridwan menyampaikan apresiasi dan dukungan atas terlaksananya kegiatan yang diinisiasi PPBDI Sulsel.

"Ini sebuah langkah yang luar biasa, saling memberikan informasi kepada guru-guru daerah se-Sulsel," papar Encep, sapaan karib pria asal Bandung ini.

Hal senada juga dikatakan Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulsel, Dr Ganjar Harimansyah. "PPBDI Sulsel keren, kegiatan yang dilakukan ini patut kita apresiasi sebagai motor penggerak dan simpul bagi guru-guru bahasa daerah," ujar Ganjar dalam sambutannya seraya menyosialisasikan regulasi bahasa daerah dan lomba penulisan serta penerjemahan cerita rakyat anak dwibahasa kepada ratusan guru bahasa daerah yang hadir dalam kegiatan yang digelar maraton dengan enam episode (pertemuan) itu.

Ketua Dewan Pembina PPBDI Sulsel, Prof Muhlis Hadrawi juga menyampaikan hal yang sama.

"Ini bukan biasa-biasa tapi luar biasa sebagai proses pengayaan bagi guru-gutu bahasa daerah. Menurut saya ini PPBDI Sulsel dengan kerja kolaborasi dengan PPBDI Kabupaten/kota telah menunjukkan pencapaian yang luar biasa walau umurnya masih sangat beliau yang dibentuk Januari 2023. Teruskan dan kembangkan kegiatan ini," ungkap Muhlis, sapaan karib pria kelahiran Bone ini saat mengikuti Sanggar Kerja Ramadan secara virtual, Minggu, 2 April 2023.

Pada kegiatan itu, para pendidik bahasa daerah nampak berbagi praktik baik yang telah dilakukan di sekolahnya. Misalnya menyelipkan permainan tradisional dalam pembelajaran bahasa daerah, penggunaan kartu-kartu edukatif, ular tangga, kwartet, hingga pemanfaatan media pembelajaran berbasis IT. (*)

  • Bagikan