MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Lembaga Survei Indonesia merilis survei elektabilitas partai politik. PDIP berada di posisi teratas disusul Gerindra dan Partai Golkar.
Survei terbaru LSI itu dilakukan pada periode 31 Maret-4 April 2023 dengan total 1.229 responden.
Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara melalui telepon. Margin of error survei ini sekitar ±2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia, Djayadi Hanan membeberkan jika dibanding survei sebelumnya pada Februari PDIP, Golkar, dan PKB mengalami penurunan saat ini, meski tidak signifikan. Sementara PKS terlihat menguat.
Dalam survei ini, posisi teratas diisi oleh PDIP dengan suara 17,7 persen namun mengalami penurunan dari sebelumnya 19,3 persen.
Golkar saat ini di posisi ketiga dengan suara 7,8 persen sebelumnya 10,9 persen, kemudian PKB di posisi kelima kini 4,4 persen sebelumnya 6,9 persen.
Sementara Gerindra kini berada di posisi kedua dengan suara 12,8 persen mengalami kenaikan dari survei sebelumnya 11,1 persen.
Sementara PKS di posisi keempat dengan suara 7,6 persen dari sebelumnya 5,4 persen.
Sekretaris PDIP Sulsel, Rudy Pieter Goni mengatakan riset disampaikan oleh LSI menjadi penyemangat bagi kader di daerah untuk mempertahankan atau menaikkan elektabilitas hingga 2024.
"Kami juga punya perspektif tersendiri untuk menjadi tolak ukur. Tapi hasil survei itu menjadi penyemangat bagi kader PDIP ke depan," ujar Rudy, Rabu (12/4/2023).
Menurut dia, meskipun lembaga survei nasional menempatkan PDIP masih posisi atas, akan tetap pihaknya tidak langsung puas.
Menurut dia, hasil survei merupakan cerminan masyarakat yang memicu kader untuk tidak cepat puas, tapi lebih termotivasi untuk terus bekerja keras.
Oleh sebab itu, kata dia, berbagai upaya akan terus dilakukan termasuk pendekatan ke masyarakat melalui program dan bantuan demi mempertahankan basis pemilih menghadapi event politik tahun depan.
"Kami pikirkan ke depan upaya mendekatkan diri kepada masyarakat khususnya pemilih di dapil masing-masing," ujar dia.
Menurut dia, dalam dua kali Pemilu terakhir, PDIP selalu juara secara nasional. Tapi khusus di Sulsel, kata dia, ada beberapa daerah yang perolehan suaranya masih kalah signifikan dari partai lain.
"Ini yang akan kami upayakan pada 2024 bisa terkejar," tukas Rudy.
Ketua Gerindra Sulsel, Andi Iwan Darmawan Aras menyatakan, bukan LSI yang mempublikasi hasil survei dan elektabilitas Gerindra, tapi beberapa lembaga sigi lainnya juga melakukan hal serupa. Hasilnya, kata Iwan, elektabilitas Gerindra secara nasional terus merangkak naik.
Ia menilai capaian Gerindra tak terlepas dari peran seluruh kader. Terlebih kinerja Ketua Umum Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan cukup positif sehingga berdampak ke elektoral partai.
Iwan mengatakan, di Sulsel pihaknya telah merancang berbagai hal untuk mendekatkan diri ke masyarakat sehingga target Gerindra menang di Pemilu 2024 dapat tercapai.
"Kami sudah instruksikan kepada semua kader di daerah agar program dan bantuan dikawal dengan baik. Kolaborasi dengan pemerintah perlu dan melihat apa yang menjadi aspirasi dan keluhan masyarakat di Sulsel," ujar dia.
Adapun Ketua Partai Kebangkitan Bangsa Sulsel, Azhar Arsyad mengatakan bahwa target PKB adalah masuk 3-5 besar secara nasional pada Pemilu 2024. Khusus di Sulsel, Azhar mengatakan, dengan komposisi dan struktur saat
ini, maka diyakini menjadi modal untuk masuk tiga besar pada 2024.
"Target itu insyaallah bisa tercapai," ujar dia.
Ketua Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sulsel, Amri Arsyid menyebutkan hasil survei LSI mengalami kenaikan 7,6 persen dari sebelumnya 5,4 persen.
Menurut dia, perolehan itu berkat kerja-kerja relawan sekaligus efek ekor jas atas dukungan calon presiden Anies Baswedan dan penolakan kedatangan Timnas Israel ke Indonesia di Piala Dunia U-20.
"Efek nomor satu saya kira karena adanya Anies. Banyak orang yang simpati ke Anies karena menilai sebagai simbol perubahan untuk Indonesia," kata Amri.
Sementara Sekretaris Perindo Sulsel, Hilal Syahrim, menyebutkan masuknya Perindo dalam delapan besar survei LSI merupakan dampak atas bergabungnya tokoh-tokoh nasional maupun daerah.
"Tentu banyak anggota DPRD aktif yang berkeinginan bergabung dengan Perindo untuk menjadi caleg DPR RI dan ini menjadi efek elektoral bagi partai ini," ujar Hilal.
Dirinya menyebutkan Partai Perindo sangat serius menghadapi Pemilu 2024 mendatang setelah dinyatakan lolos verifikasi.
"Di semua tingkatan kami ada dan ini merata di seluruh Indonesia," ujar dia. (Suryadi-Fahrullah/C)