"Setelah melihat secara langsung, kami akhirnya memutuskan untuk maju DPR RI, melanjutkan perjuangan di level nasional, memperjuangkan nasib petani, nelayan, dan masyarakat kecil lainnya," imbuh dia.
Adapun Partai Keadilan Sejahtera Sulsel menyiapkan dua kader srikandi maju di Senayan untuk dapil Sulsel 1. Keduanya adalah Meity Rahmatia dan Sri Rahmi.
Meity Rahmatia sebelumnya maju di dapil 3 DPRD Sulsel meliputi Gowa dan Takalar pada Pileg 2019. Sedangkan Sri Rahmi sudah dua periode di DPRD Sulsel lewat dapil Sulsel 1 atau Makassar A.
PKS Sulsel kali ini menargetkan "pecah telur" di dapil Sulsel 1 DPR RI yang meliputi, Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng dan Selayar. Pada Pileg 2019 PKS belum berhasil mendudukan kader di dapil ini dan hanya mengumpulkan total 104.218 suara.
Sri Rahmi mengaku sudah ditugaskan oleh partainya untuk naik kelas.
"Kami siap karena diperintah oleh partai untuk bertarung di dapil Sulsel 1. Kami sudah mempersiapkan tim di setiap titik," ujar dia.
Sri optimistis bisa "pecah telur" untuk PKS di dapil ini setelah PKS tak mampu mendudukkan kadernya di Senayan dari Dapil Sulsel 1 pada Pileg 2019.
"Dengan komposisi caleg yang ada sekarang di PKS, kami optimistis Pileg nantinya PKS akan mendapat kursi di Senayan untuk Dapil Sulsel 1," ujar dia.
Sementara itu, mantan caleg terpilih DPRD Sulsel, Misriani Ilyas mengaku, dirinya memastikan bertarung kembali di Pileg 2024 melalui partainya yang baru, PPP.
"Mudah-mudahan Allah masih memberikan kesempatan untuk mengabdi ke masyarakat melalui jalur politik," kata Misriani.
Misriani Ilyas merupakan caleg terpilih DPRD Sulsel dari Partai Gerindra pada Pileg 2019. Dia meraih 10.057 suara dari Dapil 2 atau Makassar B yang meliputi Kecamatan Panakkukang, Manggala, Tamalanrea, dan Biringkanaya.
Sayangnya, satu hari jelang pelantikan, 23 September 2019, Misriani dipecat oleh Partai Gerindra berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Dia digantikan oleh koleganya, Adam Muhammad.
Sekretaris PDIP Sulsel, Rudy Pieter Goni menuturkan bahwa bacaleg yang akan didaftarkan ke KPU pada awal Mei mendatang sudah lengkap. Saat ini, kata dia, komposisi bacaleg perempuan yang kerap menjadi kekhawatiran berhasil dipenuhi bahkan mencapai 40 persen, melampaui persyaratan 30 persen.