MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Serangan siber terhadap perbankan mengkhawatirkan nasabah. Setelah Bank Syariah Indonesia (BSI), kini giliran mobile banking BCA yang error.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengambil langkah cepat menangani masalah tersebut. Jangan sampai kejadian yang menimpa BSI membuat nasabah panik. OJK meminta BSI mempercepat audit forensik soal gangguan layanan.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan (KEPP) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae, mengimbau masyarakat tetap tenang dan menyikapi beredarnya informasi secara bijak.
Dian menyampaikan bahwa tim pengawas dan pemeriksa IT OJK terus melakukan komunikasi dengan BSI untuk mengevaluasi sumber gangguan layanan.
"OJK mendukung langkah BSI untuk mengedepankan upaya stabilisasi dan peningkatan layanan kepada nasabah dan lain-lain melalui perluasan layanan weekend banking," tuturnya, kemarin.
Dian menegaskan bahwa industri perbankan senantiasa memperhatikan tata kelola, keamanan informasi, dan pelindungan konsumen dalam menghadapi tantangan penggunaan teknologi informasi di era digital. Industri perbankan dituntut meningkatkan ketahanan sistem elektronik.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen (KE PEPK) OJK Friderica Widyasari Dewi menyampaikan bahwa OJK memberikan perhatian besar kepada pelindungan nasabah dan konsumen. KE PEPK mengharapkan agar sistem IT yang digunakan bank semakin memperkuat aspek pelindungan konsumen.