Sinergi Membangun Konektivitas dan SDM Warga Melalui Program TMMD di Polman

  • Bagikan
Suasana TMMD Kodim Polman

“Program TMMD merupakan salah satu upaya TNI untuk meningkatkan kemanunggalan dengan rakyat serta mempertahankan semangat kekeluargaan dan budaya gotong royong yang telah diwariskan para leluhur. Pelaksanaan TMMD merupakan wujud nyata TNI untuk membantu pemerintah setempat dalam rangka mempercepat proses pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan warga, termasuk memudahkan anak-anak mendapatkan layanan pendidikan, ” kata Dansatgas TMMD ke 116 Kodim 1402/Polman Letkol Czi Masni Etha Yanurianedhi, M.Tr. (Han).

Lebih lanjut Letkol Czi Masni Etha Yanurianedhi mengemukakan, setidaknya ada dua sasaran dalam pelaksanaan program TMMD. Sasaran Fisik dan Non Fisik.

Sasaran fisik berupa perintisan jalan sepanjang 1400 x 4 meter, pembangunan jembatan sepanjang 14 x 4 meter, pembangunan 4 unit duicker, serta sasaran tambahan berupa rehab rumah tidak layak huni (RTLH), pembuatan sumur bor atau manunggal air 1 unit, serta pembangunan 1 unit sarana MCK (mandi, cuci, kakus). Sementara sasaran non fisik diantaranya, Penyuluhan Hukum, Wawansan Kebangsaan, Paham-paham Radikal, Kamtibmas, Penyuluhan Kesehatan dan Program KB, serta penanganan Stunting (Gizi Buruk), Posyandu dan Posbindu PTM (Penyakit Tidak Menular).

Pelaksanaan seluruh program sasaran TMMD ke 116 di Desa Ongko berlangsung selama sebulan. Dimulai tanggal 10 Mei sampai 8 Juni 2023. Adapun jumlah personel yang dilibatkan sebagai Satgas TMMD sebanyak 150 orang. Terdiri dari TNI AD, TNI AL dan TNI AU berjumlah 102 orang, unsur Polri sebanyak 32 orang dan Pemda 16 orang.

Perintisan jalan sepanjang 1400 x 4 meter dan pembangunan jembatan sepanjang 14 x 4 meter, merupakan salah satu sasaran fisik yang dianggap memiliki manfaat besar bagi warga setempat. Pengerjaan kedua sasaran fisik tersebut, membuka jalur konektifitas antar dusun yang selama ini sulit dijangkau. Warga kini lebih mudah beraktifitas termasuk memobilisasi hasil bumi agar dapat meningkatkan perekonomian. Begitupun dengan anak-anak setempat kini dapat lebih aman ke sekolah untuk menuntut ilmu, tanpa harus menyeberangi sungai yang kerap meluap.

Selain itu, sasaran tambahan manunggal air yang ditandai dengan pembangunan menara air bersih juga menjadi salah satu program yang memberi manfaat besar bagi warga setempat. Betapa tidak, warga kini tidak lagi kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Padahal selama ini, sebahagian warga setempat mengandalkan sumber air dengan membuat sumur kecil di pinggir sungai lalu dialirkan ke rumah warga menggunakan pipa. Saat musim penghujan warga harus gigit jari, pasalnya sumur kecil di pinggir sungai, berikut pipa dan mesin air bernilai jutaan hilang terbawa air.

  • Bagikan