JAKARTA, RAKYATSULSEL — Sosok cawapres dari Bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan hingga saat ini masih jadi misteri.
Pada intinya, kesepakatan koalisi perubahan telah menyetujui satu nama yang dikantongi Anies Baswedan.
Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Mileanies, Asri Tadda, mengatakan, soal cawapres diserahkan sepenuhnya ke Anies. Siapa pun cawapres yang dipilih Anies itu akan diterima oleh partai pengusung.
Namun, secara geopolitik kata Asri, hampir tidak ada pilihan lebih pasti dibandingkan dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Ketua Mileanies Sulsel ini menjelaskan, beberapa pertimbangan AHY jadi cawapres paling potensial Anies.
Di antaranya, AHY merupakan representasi milenial dan bisa diterima dunia internasional.
“AHY itukan representasi milenial. Kita tahu statistik pemimpin kita sekarang itu 50 persen adalah Milenial. Bisa dikalkulasi secara politis. Kedua, Mas AHY itu relatif bisa diterima oleh dunia internasional. Kita butuh pemimpin yang tidak hanya kuat di dalam negeri tetapi juga diterima oleh pergaulan internasional. Tetapi semua tergantung Mas Anies,” jelasnya, Selasa (20/6/2023).
Soal waktu pengumuman cawapres Anies, Asri Tadda menyebut, lebih cepat lebih baik.
“Kita berharap lebih cepat lebih baik. Karena ini juga nda begitu lama dari tahapan pendaftaran capres. Kalau itu sudah dideklarasikan dengan beberapa pertimbangan, itu akan memberikan kepastian kepada teman-teman pengusung begitu pun dengan relawan,” tutur Bacaleg Demokrat Dapil Luwu Raya ini.
Terkait AHY yang sempat disebut akan keluar dari koalisi jika tak jadi cawapres Anies menurutnya hanya senda gurau politik.
“Menurut kami itu hanya senda gurau politik aja. Secara internal parpol tentunya menginginkan kadernya,” kata alumnus Kedokteran Unhas ini.