PINRANG, RAKYATSULSEL - Unit Pelaksana Tehnis Sekolah Menengah Atas Negeri (UPT SMAN) 5 Pinrang digeruduk masyarakat dari Dusun Bonne Desa Sipatuo, pasalnya mereka tidak diterima di SMAN 5 Pinrang.
Puluhan masyarakat Bonne berdemo di depan UPT SMAN 5 Pinrang mereka menuntut agar dapat diterima di SMAN 5 Pinrang.
Mustamin yang mewakili para pendemo membawakan aspirasi sekaligus mempertanyakan perihal anak anak mereka yang tinggal di dusun Sipatuo untuk dapat diterima di sekolah ini,harapnya.
Menurutnya lagi, banyak anak anak dari 3 Dusun yaitu, Dusun Bonne, Dusun Jampu, Dusun Dabo yang tidak diterima di SMAN 6 Pinrang, padahal Desa Sipatuo menurut mereka berada sangat dekat dengan sekolah ini.
Ditambahkannya jika mereka tidak diterima disini mereka harus sekolah dimana,jelasnya.
"Harus ada solusi yang diberikan pihak sekolah, mereka menuntut agar anak mereka diterima ditempat ini," paparnya.
Sementara itu salah satu tokoh masyarakat Malimpung, A Patarai menuturkan, rasa kesalnya sebab banyaknya anak disekitar tempat tinggalnya yang tidak diterima di sekolah ini, padahal mereka tinggal disekitar sekolah ini.
"Kami minta agar mereka bisa diterima di sekolah ini,harus ada solusi yang diberikan pihak sekolah,kemana mereka akan bersekolah jika mereka tidak diterima ditempat ini," ujarnya.
Sementara itu Anggota DPRD Pinrang Kasman sangat menyesalkan sebab kepala UPT SMAN 5 Pinrang tidak hadir saat dilakukan demo disekolahnya, sebagai kepala Sekolah dialah sebagai pengambil keputusan harusnya dia hadir ditempat ini saat dibutuhkan untuk mengambil keputusan.
Menurut keterangan pihak sekolah,kenapa Tahun ini Quota siswa yang akan diterima hanya sebanyak 252 orang terdiri dari 36 orang tiap rombel dan sebanyak 7 kelas,pasalnya Tahun ini hanya 7 kelas yang tamat.
Persoalan ini sebenarnya sudah kami sampaikan ke provinsi untuk penambahan ruangan kelas namun hingga saat ini belum ada keputusan.
Turut dihadiri Kapolsek Patampanua Iptu Sukri, Anggota DPRD Pinrang Kasman, Kepala Desa Sipatuo Ali Mappa ,Babinsa, Bhabinkamtibmas, Wakil Kepala Sekolah dan beberapa perwakilan pendemo. (Amr)