MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Komisioner Bawaslu RI, Lolly Suhenty menyatakan jika kerawanan netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) ditingkat Kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi selatan cukup tinggi.
"Netralitas Aparatur Sipil Negara di Sulawesi selatan rawan sedang tapi untuk Kabupaten/kota rawan tinggi," kata Lolly dalam Rapat Kerja Nasional Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Pencegahan pelanggaran Netralitas Aparatur Sipil Negara di di hotel di Sheraton Makassar, Kamis (20/7/2023) malam.
Sehingga pihaknya ingin memastikan bagaimana Pemilu dan Pilkada 2024 mendatang dugaan pelanggaran Aparatur Sipil Negara di Kabupaten/kota di Sulawesi selatan mengalami penurunan.
"Ditingkat Provinsi sudah bagus dan ini harus berbanding lurus di tingkat Kabupaten kota yang indeks kerawanan masih tinggi," bebernya.
Berdasarkan data Bawaslu Provinsi Sulawesi selatan dugaan pelanggaran Netralitas ASN pada Pemilihan Gubenur 2018 lalu ada 322 kasus, baik itu temuan maupun laporan 97 diantaranya diteruskan ke Komisi Aparatur Sipil Negara. Sementara Pemilu 2019 ada 56 kasus dan pelakunya sebanyak 74 orang.
Sementara secara nasional Pemilu 2019 kata Loly ada 999 dugaan pelanggaran Aparatur Sipil Negara. 89 persen direkomendasikan ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).
Adapun Pilkada serentak 2020, secara nasional ada sekitar 1.536 dugaan pelanggaran Aparatur Sipil Negara melakukan pelanggaran, 91 persennya dia rekomendasikan juga ke KASN.
"Artinya terbukti melakukan pelanggaran Pemilu dan Pilkada," ujarnya.