MAKASSAR, RAKYATSULSEL- Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menekankan pentingnya rasa keadilan dalam kancah perpolitikan di Kota Makassar.
"Di sini paling riskan itu soal keadilan, jadi sensitif sekali itu," kata Danny Pomanto sapaan akrabnya, di sela-sela menerima kunjungan Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Makassar terpilih periode 2023-2028, Dede Arwinsyah di kediaman pribadi wali kota, Selasa (22/8).
Intinya, kata Danny, jika semuanya tegak lurus dengan aturan maka insyaallah tercipta pemilu yang aman, jujur, adil dan damai.
Dalam kunjungan singkat itu, Danny menceritakan bahwa Makassar memiliki banyak sejarah dalam pemilukada.
Ia mencatat ada kinerja yang bagus ada pula yang labil sehingga banyak pengalaman yang sudah dilewati perihal itu.
Apalagi Makassar sendiri sudah jadi barometer politik. "Syukur alhamdulillah sebelumnya Makassar berada di zona merah kini sudah mendapatkan zona hijau," ungkapnya.
Meski begitu, dia optimis pemilu kedepannya dapat dijalankan dengan lebih mudah.
Apalagi suasana politik didominasi oleh generasi baru yakni Gen Z dan Milenial yang berpartisipasi hingga 52 persen pemilih.
Pun, dalam analisisnya para pemilih muda itu tidak terlalu terkontaminasi oleh generasi sebelum mereka.
Yang mana sikapnya justru lebih cuek dengan hiruk-pikuk perpolitikan.
Hanya, kekhawatirannya pada partisipasi aktif kaum milenial itu. Pasalnya, jika tidak diberikan edukasi pentingnya suara dalam pemilu maka bisa jadi suaranya hilang.
Maka dari itu, sebut dia, masing-masing momen memiliki tantangannya tersendiri.
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Makassar, Dede Arwinsyah berharap dapat bersinergi dengan pemerintah kota untuk menciptakan pemilu jurdil dan damai.
Dirinya juga menginstruksikan kepada seluruh anggotanya agar selalu mengedepankan komunikasi yang baik dan menjunjung tinggi keadilan dan kejujuran.
"Saya kira teman-teman sudah siap. Intinya menjalin komunikasi yang baik agar tidak ada yang merasa tercederai," jelas Dede. (Shasa/B)