Dampak El Nino Akan Berlangsung Hingga Februari 2024, BMKG Makassar Imbau Hemat Air

  • Bagikan
Prakirawan BBMKG Wil. IV Makassar memantau kondisi cuaca.

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dampak fenomena alam El Nino melanda beberapa wilayah di Indonesia. Salah satunya di Provinsi Sulawesi Selatan. 

Sejumlah wilayah di Sulsel dilanda kekeringan dan krisis air bersih. Bahkan warga mulai berburu air bersih karena pasokan di sebagian wilayah tidak mengalir.

Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Makassar, Hanafi Hamzah, mengatakan di Sulsel hanya tiga daerah yang tidak merasakan dampak dari fenomena El Nino ini yakni Kota Palopo, Kabupaten Luwu Utara dan Luwu Timur. 

"Semua wilayah sudah ada dampaknya, kecuali Luwu Utara, Luwu Timur maupun Kota Palopo yang tidak terlalu terdampak El Nino," ujar Hanafi, saat dihubungi pada Rabu (6/9). 

Hanafi mengungkapkan puncak fenomena El Nino diprediksi akan terjadi di Bulan September ini. Namun, pengaruh dari El Nino ini akan berlangsung hingga bulan Februari 2024 mendatang. 

"Tapi pengaruh El Nino ini punya proses untuk meluruh, itu kami perkirakan sampai bulan Februari 2024," ujar hanafi. 

Hanafi menyebut fenomena El Nino itu bertepatan dengan musim kemarau maka yang terjadi adalah kemarau kering yang mengakibatkan tidaknya ada hujan. 

"Jadi begini kalau El nino itu terjadi di musim kemarau maka akan mengakibatkan kemarau panjang yang kering. Sedangkan kalau El Nino terjadi di musim hujan, itu menyebabkan curah hujan yang sedikit boleh dibilang dibawah normal," jelas Hanafi. 

Ia mencontohkan seperti yang terjadi di Kota Makassar, telah terjadi kemarau selama sekitar 60 hari, yang mengakibatkan krisis air yang serius. 

Maka dari itu, Ia mengimbau kepada masyarakat untuk waspada dan melakukan penghematan menghemat penggunaan air. Apalagi, saat ini, sumber air baku mengalami kekurangan. 

"Maka sebagai masyarakat diperlukan menghemat agar kekuranga air dapat di minimalisir," tutup Hanafi. (Shasa/B)

  • Bagikan