MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin bermimpi untuk mengembalikan eksistensi Sulsel sebagai pusat perputaran ekonomi untuk wilayah Indonesia timur terutama dalam hal pemanfaatan posisi strategis laut Sulsel.
Kata dia, Pemerintah Daerah (Pemda) harus sadar posisi strategis laut Sulsel mesti diberdayakan dengan memaksimalkan aktivitas terutama dalam hal sebagai gerbang distibusi barang ke seluruh mancanegara.
“Ratusan tahun yang lalu, Makassar merupakan pintu perdagangan alternatif dari dua pintu antara Batavia (Jakarta,red) dan selat Malaka,” sebutnya.
“KIta sempat menjadi gerbang perdagangan (logistik,red) pusat distribusi dan pengiriman di indonesia timur, dan hari ini malah diperkecil, nah ini kita harus besarkan lagi (sebagai pusat distribusi dan ekspansi bisnis di indonesia timur, red) supaya kita bisa menjadi tempat pengiriman barang dan bisa langsung di kirim ke seluruh dunia, begitu pun sebaliknya,” ujarnya.
Ia menuturkan, pemerintah mesti menggalakkan ekspansi bisnis di wilayah perairan sulsel yang saat ini masih mono sentris di Kota Makassar saja dan hanya dapat melakukan pengirim barang dan harus transit ke pulau jawa saja.
Bahkan kata dia, sepanjang pesisir pantai Sulsel harus menjadi akses distribusi barang di indonesia timur dengan memberikan atau membuka pelabuhan cargo (barang) untuk mempermudah distribusi barang dari satu wilayah ke wilayah lainnya, terutama pada distibusi lokal Sulsel.
Ia menjelaskan dan pelabuhan logistik, adalah untuk membuka isolasi Pantai Timur Sulsel. Sekaligus mengatasi ketimpangan pembangunan Pantai Timur (Teluk Bone) dibandingkan Pantai Barat Sulsel (Selat Makassar), yang telah berlangsung puluhan tahun tanpa ada upaya progresif untuk melakukan perubahan signifikan.