GOWA, RAKYATSULSE.CO - Tingginya harga tabung gas 3 Kilogram di daerah Gowa-Makassar menjadi keresahan tersendiri bagi mahasiswa UIN Alauddin Makassar, yang tinggal di kost atau pondokan.
Pasalnya akibat kelangkaan tabung gas 3 kg yang terjadi selama 2 minggu terakhir. Kelangkaan gas 3 kg ini pun diikuti dengan lonjakan kenaikan harga di tingkat pedagang eceran. Yang sebelumnya harga normal di tingkat pengecer berkisar Rp25.000 melonjak menjadi Rp35.000.
Alhasil, hampir seluruh mahasiswa yang tinggal di kost atau pondokan merasa hal tersebut menjadi beban tersendiri bagi mereka.
"Selain harus memenuhi berbagai kebutuhan kuliah, kita juga harus pandai-pandai menyisihkan uang kiriman orang tua untuk sekedar membeli gas 3 kg demi bisa memasak lauk sehari-hari," keluh Ayu, salah satu mahasiswa UINAM yang tinggal di kost-an di sekitar kampus UIN Alauddin Makassar, Senin (9/10).
Kalaupun memilih makan di warung, lanjut Ayu, dipastikan akan lebih membebani mahasiswa rantau seperti dirinya. Sebab, kelangkaan dan mahalnya harga gas 3 kg juga turut membuat para pedagang makanan ikut menaikan harga.
"Tak jarang saya dan teman-teman sesama anak kost hanya makan sekali dalam sehari, demi untuk menghemat uang jajan," ungkapnya.
Dirinya pun berharap, Pemerintah dan pihak terkait seperti Pt Pertamina bisa segera mengambil solusi mengatasi persoalan ini. Apalagi sampai saat ini belum ada tanda- tanda harga tabung gas akan turun.
"Harapan kami, pemerintah atau pihak terkait bisa mencari solusi sehingga harga tabung gas kembali segera stabil. Karena sepertinya mengharapkan bantuan subsidi untuk para mahasiswa agak sulit," pungkasnya. (*)
Citizen Reporter: Nilayanti
Mahasiswa UIN Alauddin Makassar