MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto berencana akan melakukan evaluasi terhadap kinerja para Pj RT/RW di Kota Makassar.
Evaluasi tersebut dilakukan dengan sebelas indikator penilaian di antaranya terkait kebersihan, hingga data jumlah penduduk seperti monitor masyarakat urban yang masuk ke wilayah tersebut.
Hal itu, kata Danny penting karena permasalahan urbanisasi masih menjadi masalah serius diberbagai kota besar termasuk Kota Makassar. "Ini kan bukan cuma tunggu tunggu insentif, bagus tidak kebersihannya disana, sadar tidak masyarakat, termasuk dari BPK itu terkait monitor orang baru yang datang ke lingkungannya, ada laporan orang baru atau tidak," jelas Danny, Minggu (15/10).
Sebab, kata Danny, urbanisasi memicu terjadinya kemiskinan ekstrem hingga angka anak stunting. Maka dari itu, hal tersebut perlu dikontrol dengan baik.
"Tidak terdata orang, akhirnya mncullah kemiskinan ekstrem yang tidak terkontrol, muncul anak anak stunting yang tidak termonitor, kalau mereka (Pj RT RW) tidak memonitor itu," jelas Danny.
Tah hanya itu, Danny juga berencana akan menaikkan insentif pada Pj RT/RW di tahun depan. Dengan syarat, jika Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Makassar mencapai Rp2 triliun. "Ada rencana menaikkan insentif RT RW. Pokoknya naik," terang Danny.
Di tahun depan pula, Danny mengaku rencananya akan menggelar pelaksanaan pemilu raya ketua RT/RW definitif.
Ia mengaku tidak ingin buru-buru pada pelaksanaan pemilu raya ketua RT/RW ini, karena hal tersebut sangat krusial.
"Kalau kita mau stabilitas masyarakat, sebentar disitu ribut. Jadi kemungkinan setelah bulan dua (februari) tahun depan (2024) baru bisa. Setelah pilkada dan pileg," tutup Danny. (sasa/B)
