Pj Gubernur Sulsel Sidak Distributor Gula Pasir

  • Bagikan
Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin saat melakukan pemantauan stok gula pasir konsumsi di salah satu gudang distributor di Makassar, Sabtu (9/12/2023). (foto: Abu)

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Melonjaknya harga gula pasir konsumsi di beberapa wilayah Sulsel menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) menjadi catatan tersendiri untuk Pemprov Sulsel. Tak hanya ketersediaannya, pengawasan terhadap distributor “Nakal” juga perlu dilakukan.

Pasalnya, gula pasir konsumsi sendiri merupakan salah satu komoditas yang hampir menjadi komponen utama dalam olahan makanan pun minuman masyarakat.

Apalagi di libur natal dan tahun baru, tak sedikit keluarga yang akan memanfaatkan waktu libur untuk berkumpul bersama. Permintaan di pasaran tentu akan meningkat, jika harga juga ikut meningkat, maka bukan tidak mungkin inflasi tak terkendali bisa terjadi.

Diketahui, gula pasir konsumsi mengalami kenaikan di Kabupaten Maros. Kenaikannya itu mencapai Rp 2500-3000 per kilo, yang harga sebelumnya Rp 12.000-13.000 perkilo naik menjadi Rp 16.000-17.000 per kilo. Itu juga terpantau melalui kunjungan pasar yang dilakukan oleh Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin di Pasar Traditional Batangase Maros, (21/11/2023) lalu.

Harga gula pasir juga mulai merangkak naik di Pasar Bajoe-Bone. Saat ini harganya sekira Rp 16.500- Rp 17.000 per kilo gram, padahal sebelumnya hanya berkisar antara Rp 13.500- 14.000 per kilo itu mengalami kenaikan harga kurang lebih Rp 2.500 dari harga sebelumnya.

Sesuai dengan janjinya, Bahtiar Baharuddin akan melakukan pengecekan distribusi gula pasir konsumsi, pun dengan stoknya. Pj Gubernur Sulsel meninjau perusahaan PT Makassar Te'ne dan CV Citra Mulia Abadi di Pergudangan Parangloe Indah. Kemudian, PT Benteng Baru di Tol Reformasi, dan terakhir di PT Sinar Mas di Pergudangan Tallo.

“Kami memantau sumber distribusi gula pasir, kami berdialog dengan para distributor di Sulsel,” kata Bahtiar saat diwawancarai, Sabtu (9/12/2023).

Ia mengatakan, berdasarkan pantauannya di tiga titik gudang distribusi untuk stok gula pasir konsumsi masih aman dan cukup menuju nataru. "Setelah kami cek, stoknya masih cukup," bebernya.

Kenaikan harga kebutuhan pokok telah menjadi salah satu penanda hari besar akan tiba. Hal itu juga diutarakan oleh Deputi Kepala Perwakilan BI, Firdauz Muttaqin.

Kata dia, tak hanya moment nataru, hari besar lainnya juga berlaku hal demikian. “Permintaan yang naik pada nataru itu biasa, kita harus juga melihat jangka panjangnya, masih banyak momen yang bakal datang, seperti imlek, bulan puasa, lebaran, bahkan pemilu,” tuturnya.

Firdauz mengutarakan, hal yang perlu diperhatikan masyarakat agar harga tetap stabil itu jangan melakukan pembelian berlebih untuk menimbun stok, “Panic Buying”.

“Barangnya ada (kebutuhan pangan), jadi beli secukupnya saja agar tidak terjadi kelangkaan,” ujarnya.

Sementara itu, Kabid Penegakan Hukum KPPU, Charisma Desta mengutarakan pengawasan terhadap distribusi pasokan gula pasir konsumsi pada distributor terus menjadi perhatian pihaknya.

Kata dia, pembinaan terhadap distributor yang melakukan kecurangan menimbun pasokan gula ataupun pasokan kebutuhan lainnya. Tak sampai disitu, penegakan hukum akan dilakukan jika sudah dilakukan advokasi namun tak dipatuhi. “Penegakan hukum itu upaya terakhir,” ujarnya. (Abu/B)

  • Bagikan