MAKASSAR, RAKYATSULSEL- BPJS Kesehatan menggandeng Badan Kerja Sama Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Ilmu Kedokteran Pencegahan, Ilmu Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran se-Indonesia (BKS IKM-IKP-IKK-FKI) untuk bersinergi.
Sinergi tersebut terkait pengembangan kompetensi dokter di bidang pembiayaan kesehatan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Direktur SDM dan Umum BPJS Kesehatan, Andi Afdal menegaskan bahwa kerja sama ini tercipta karena dokter dengan penguasaan kompetensi yang paripurna akan menjadi katalisator peningkatan mutu layanan kesehatan dalam pelaksanaan Program JKN.
Afdal menuturkan, peningkatan mutu layanan ini mencakup dimensi mutu yang meliputi aspek medis seperti technical, interpersonal dan outcome serta aspek yang tidak kalah penting yakni aspek non medis yang terdiri dari servicescapes, accessibility dan responsiveness.
“Aspek non teknis juga penting karena ada saatnya dokter juga akan menjadi pasien, sebagai pasien kecenderungan kita ingin didengar dan diperhatikan, ingin mendapatkan layanan terbaik dan mengharapkan kepedulian serta keramahan melalui ketulusan human touch,” ujar Afdal saat memberi Kuliah Tamu BKS IKM-IKP-IKK-FKI Regional 6 di Universitas Hasanuddin, Jumat (12/01/2023).
Afdal menambahkan, dokter wajib menghadirkan rasa dan melayani dengan hati melalui kemampuan serta kemauan. Menurutnya kemampuan dan kemampuan harus selalu berkelindan, sangat penting dimiliki oleh setiap tenaga medis.