Ukir Sejarah Baru, UMI Kini Punya 77 Guru Besar dan Target 88 Profesor di 2024

  • Bagikan

Tentu saja, jumlah dan target guru besar di UMI merupakan prestasi. Karena saat ini, jumlah profesor terbanyak di Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) wilayah IX SultanBatara.

"Maka kami optimis untuk capai target, karena masih ada usulan dosen proses di LLDikti dan Kementerian Risetekbud. Maka target 10 persen atau 88 orang bisa dapat. Besok (Rabu 24/1) ada lagi 3 guru besar, dan ada 2 akan menerima SK promosi tanggal 6 Februari," tambah Prof. Sufirman menjelaskan.

Sedangkan, Ketua Dewan Guru Besar UMI, Prof. Dr. Mansyur Ramly mengatakan, bahwa UMI berbagangga karena kembali mengukuhkan guru besar, ini prestasi tertinggi bidang akademik bagi para dosen.

Menurutnya, gelar Profesor bukan hanya tampil sebagaai ilmuan, tapi tampil sebagai ulama, mengajak pengembangan ziar Islam sesuai bidnag ilmu masing-masing.

"Aalhamdulillah bangga juga, banyak Profesor di UMI. Apalagi ada Prof muda umur 40 tahun. Tahun mendatang kita harap dosen UMI meraih Profesor termuda di Indonesia," harapnya.

Diketahui, dalam paparan pondato Prof. Dr. Yusriani. Dia menyebutkan, topik disampaikan merupakan bagian dari hasil temuan penelitian yang berfokus pada upaya menurunkan angka kematian ibu, terutama dalam meningkatkan imunitas ibu hamil.

"Ini dipengaruhi berbagai masalah lingkungan, sosial budaya, perilaku, dan genetika terutama daya tahan tubuh dalam menghadapi virus, bakteri, kuman patogen dan lain-lain. Budaya Masyarakat di Sulawesi Selatan berpengaruh terhadap perilaku kesehatan reproduksi baik secara positif maupun negatif," ujarnya.

Lanjut dosen FKM UMI itu, konsep promosi kesehatan yang di implementasikan oleh pemerintah Indonesia dalam menekan Angka Kematian Ibu (AKI) cukup banyak, namun belum membuahkan hasil yang maksimal.

  • Bagikan