Lakukan Penelitian Longwis Sydney, Lurah Termuda Makassar Diundang Presentasi di Acara Sharing Session Bappenas

  • Bagikan
Lurah Karuwisi Utara, Ade Reyhan (tengah).

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Lurah Karuwusi Utara diundang untuk mempresentasikan penelitiannya pada acara Sharing Session yang digelar oleh Bappenas pada tanggal 7-9 Maret 2024 di Kota Bogor, Jawa Barat, Indonesia.

Lurah Karuwisi Utara, Ade Reyhan terpilih menjadi satu-satunya perwakilan Pemerintah Kota Makassar untuk Program Penelitian OJT Kebijakan.

Di mana, program tersebut mendapat dukungan pendanaan dari Bappenas. Di antaranya, Kementerian Desa, PDTT dan Badan Riset dan Inovasi Nasional.

Ade Reyhan akan mempresentasikan penelitiannya dengan judul Strategi Pengembangan Lorong Wisata di Kota Makassar dengan mengambil studi Kasus Lorong Wisata Sydney.

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan dukungan rekomendasi kebijakan berbasis bukti (evidence-based policy) sekaligus dukungan evaluasi pelaksanaan program prioritas Pemerintah Kota Makassar yaitu Lorong Wisata.

Lurah termuda di Kota Makassar ini telah melewati beberapa tahapan seleksi oleh Tim Pusbindiklatren Bappenas yang terdiri dari Seleksi Administrasi, Seleksi Proposal, Seleksi Wawancara dan Presentasi.

Ade Reyhan mengungkapkan alasannya memilih studi kasus Lorong Wisata Sydney karena menganggap bahwa lorong merupakan ibarat sel kota dan otaknya adalah pemerintah.

Sehingga, Ia menilai dengan mengembangkan lorong wisata dapat meningkatkan perekonomian masyarakat yang tinggal di sekitar lorong tersebut.

"Memperbaiki dan mengembangkan lorong, kita dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, yang pada gilirannya dapat mendukung kemandirian ekonomi mereka," ucap Ade Reyhan, Kamis (7/3).

Hal ini juga secara tidak langsung, kata Ade, dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup di kota, karena kondisi yang baik di dalam lorong akan menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi penduduknya.

"Sebagai Lurah, banyak tantangan yang dihadapi dalam menjalankan inovasi Lorong Wisata sebagai inovasi di sektor publik," terang Ade.

Disisi lain, Ade Reyhan menyebut program Lorong Wisata berpotensi mengubah landskap perkotaan dari semula terkesan kumuh menjadi terkesan bersih dan menarik seperti kota-kota indah di dunia.

Apalagi, kata dia, visi tersebut ditunjang oleh adanya pelibatan berbagai pihak secara keseluruhan.

Sehingga memberikan pemberdayaan yang signifikan.

"Menunjukkan bahwa program ini lintas sektor dan multi dimensi yang melibatkan masyarakat secara keseluruhan," tutup Ade. (Shasa/B)

  • Bagikan