JAKARTA, RAKYATSULSEL - Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko, baru-baru ini mengungkapkan bahwa proses penyusunan kabinet calon presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, masih dalam tahap diskusi informal. “Hanya diskusi-diskusi saja sedikit, rembuk-rembuk saja,” ungkap Budiman saat ditemui di depan gerbang kediaman Prabowo Subianto, Jakarta, Rabu.
Budiman menegaskan bahwa susunan kabinet nantinya merupakan hak prerogatif Prabowo, yang didiskusikan dengan Gibran. Saat ini, Prabowo masih menggali informasi maupun perspektif dari berbagai pihak untuk menentukan kabinet yang terbaik. Selain berdiskusi dengan Gibran, Budiman menuturkan Prabowo juga akan berkonsultasi dengan berbagai partai yang mendukung Prabowo dalam Pilpres 2024 mengenai susunan kabinet.
Di sisi lain, Budiman tidak menampik peluang Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi penasihat khusus dalam kabinet Prabowo nantinya. “Pak Jokowi menurut saya berkapasitas akan hal itu, tetapi nanti balik lagi ke keputusan Pak Prabowo,” tuturnya.
Sebagai dewan pakar, Budiman menekankan bahwa pihaknya tidak mendiskusikan komposisi kabinet Prabowo, melainkan mengenai berbagai program yang akan dijalankan Menteri Pertahanan (Menhan) RI tersebut saat menjadi presiden pada Oktober 2024 maupun kabinetnya nanti.
Berbagai program tersebut, menurut Budiman, kebanyakan merupakan kelanjutan dari program Presiden Jokowi, seperti hilirisasi, digitalisasi, dekarbonisasi, optimalisasi dana desa, serta sumber daya manusia (SDM) yang meliputi program makan siang gratis.