RAKYAT SULSEL.CO - Pertamina tengah mengkaji untuk meningkatkan kadar oktan Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi RON 90 (Pertalite) menjadi RON 92 (Pertamax Green 92). Hal tersebut dilakukan dengan mencampur Pertalite dengan Ethanol 7 persen sehingga menjadi Pertamax Green 92.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama (Dirut) Pertamina Nicke Widyawati. Kata dia, kajian itu dinamakan Program Langit Biru Tahap 2 yang hingga kini masih dilakukan pengkajian secara internal dan belum diputuskan.
"Belum ada keputusan apa pun dari pemerintah. Tentu ini akan kami usulkan dan akan kami bahas lebih lanjut,” kata Nicke Widyawati melalui keterangannya, Rabu 24 April 2024.
Dia menuturkan, jika usulan tersebut dapat dibahas jadi program pemerintah untuk harga pun nantinya akan diatur pemerintah. “Tidak mungkin Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) harganya diserahkan ke pasar karena ada mekanisme subsidi dan kompensasi di dalamnya,” terang Nicke.
Kajian tersebut menurut Nicke, dilakukan untuk menghasilkan kualitas BBM yang lebih baik. Karena bahan bakar dengan kadar oktan yang lebih tinggi tentu akan semakin ramah lingkungan.
“Kalau misalnya dengan harga yang sama, tapi masyarakat mendapatkan yang lebih baik, dengan octan number lebih baik, sehingga untuk mesin juga lebih baik, sehingga emisi juga bisa menurun. Namun ini baru usulan sehingga tidak untuk menjadi perdebatan,” tutur Nicke.
Berdasarkan pantauain FIN.CO.ID dari Disway Group di beberapa SPBU, Pertalite tak ditemukan alias hilang. Beberapa SPBU di wilayah Jakarta sudah tidak menjual lagi BBM jenis Pertalite, dan sebagai gantinya akan diganti dengan jenis BBM baru yakni, yakni Pertamax Green 95 yang dibanderol dengan harga Rp13.900 per liter.
Salah satu SPBU di Jakarta Barat daerah Pos Pengumben, penghapusan BBM jenis Pertalite di pelang depan. SPBU Pertamina 34.116.08 di daerah Pos Pengumben, salah satu dispenser BBM tempat pengisian BBM tidak terlihat lagi Pertalite.