MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Partai politik terus terus bergerilya mencari figur-figur potensial yang akan diusung pada pemilihan kepala daerah serentak, November mendatang. Beragam cara dilakukan mulai dengan membuka pendaftaran, menjaring kandidat, meminta masukan publik, hingga mendatangi tokoh-tokoh yang punya peluang untuk diusung. Jurus jemput bola inilah yang saat ini dilancarkan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Ketua Desk Pilkada PDIP Sulawesi Selatan, Risfayanti Muin mengatakan seluruh pengurus partai baik tingkat provinsi hingga tingkat daerah telah membuka rekrutmen bakal calon kepala daerah. Selain itu, kata dia, pihaknya juga mendatangi langsung figur-figur yang dinilai layak untuk dicalonkan.
"Kami mengantarkan formulir kepada mereka yang punya peluang maju sebagai calon gubernur, wali kota, hingga bupati," ujar Risfayanti, Kamis (25/4/2024).
Menurut dia, pola penjaringan yang ditempuh oleh PDIP saat ini sebenarnya tak jauh beda dengan yang diterapkan sebelum-sebelumnya. Risfayanti mengatakan, pihaknya mengantarkan formulir kepada sosok yang tidak datang langsung mendaftar di PDIP.
Pola ini, kata anggota DPRD Sulsel itu, akan menciptakan persepsi masyarakat khususnya calon, bahwa PDIP merupakan partai yang terbuka bagi semua kalangan, tanpa pengecualiaan. Dia mengakui, sistem jemput bola ini memberikan nuansa bahwa PDIP belum menentukan sikap sampai ada persetujuan dari DPP.
Meski begitu, lanjut Risfayanti, PDIP tetap memberikan prioritas kepada kader untuk diusung. "Itu sebabnya, kami mendorong kepada semua kader PDIP untuk maju kontestasi, utamanya yang memang berpotensi untuk menang," imbuh dia.
Sementara itu, untuk kontestasi pada pemilihan gubernur, Risfayanti mengatakan, akan mengusung Wali Kota Makassar, Danny Pomanto. Menurut dia, pihaknya sisa menjaring figur untuk posisi bakal calon wakil gubernur.
"Sambil menjaring calon, kami juga membuka komunikasi kepada partai lain untuk berkoalisi di semua daerah," ujar Risfayanti.
"Kandidat yang akan kami usung adalah mereka yang mempunyai pengalaman di bidang pemerintahan. Kalau syarat umumnya seperti yang sudah ditetapkan KPU. Secara internal partai, wajib loyalitas terhadap partai dan punya visi misi yang sama," sambung dia.
Pada Pemilu lalu, perolehan kursi PDIP Sulsel sebetulnya tidak begitu signifikan. Di DPRD Sulsel, PDIP kehilangan dua kursi dari delapan menjadi enam. Di DPRD Kota Makassar, partai Banteng ini hanya mampu meraih lima dari enak kursi yang ada sebelumnya.
Adapun jumlah kursi PDIP di tiap daerah. Kota Makassar 5 kursi, Gowa 1, Maros kosong, Pangkep 2, Barru 3, Soppeng 6, Lutim 10, Lutra 1, Tator 4, Torut 5, Takalar 4, Selayar 2, Sinjai kosong, Bulukumba 1, Wajo kosong, Sidrap kosong, Enrekang kosong, Parepare 1, Palopo 3, Luwu 5, Bone 2, Pinrang 2, Bantaeng kosong, Jeneponto kosong.
PDIP hanya juga mendapat jatah empat pimpinan DPRD di empat daerah, yakni DPRD Soppeng, Takalar, Luwu Timur, dan Luwu.
Pengamat politik dari Universitas Bosowa Makassar, Arief Wicaksono mengatakan, pemicu perolehan kursi PDIP menurun di semua tingkatan tak lepas dari pergerakan dan kualitas kader.
"Menurut saya redupnya pamor PDIP Sulsel karena image atau kualitas dari caleg-caleg PDIP di Sulsel juga redup," ujar dia.
Menurut dia, secara nasional PDIP menguasai di DPR RI, tapi menurun di beberapa wilayah termasuk di Sulawesi Selatan. Arief menilai, bergabung Danny Pomanto ke PDIP Sulsel tak membawa efek signifikan secara elektoral baik secara umum di Sulsel maupun khususnya di Kota Makassar.
Jagoan Golkar di Takalar
Sementara itu, Partai Golkar telah menetapkan menantu Ketua DPD I Golkar Sulsel, Taufan Pawe yakni Zulham Arief sebagai bakal calon tunggal untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Kabupaten Takalar. Zulham adalah caleg yang gagal pada pemilu lalu.
Padahal, sebelumnya, Golkar Sulsel telah mendorong pelaksana tugas Ketua Golkar Takalar Zulkarnain Arief untuk bertarung. Hal itu ditegaskan TP saat membuka Musyawarah Daerah Golkar Takalar di Sampulungang, Galesong Utara, Sabtu 17 Juli 2021
Zulham juga berhasil menyingkirkan beberapa figur potensial lain seperti Fachruddin Rangga dan Lukman B. Kady.
Di luar itu, ad figur eksternal seperti Mohammad Firdaus (profesional), Hengky Yasin (anggota DPRD Sulsel), Ahmad Daeng Tonang (pengusaha), dan Irwan Iskandar (pendiri pesantren).
Pakar politik dari Universitas Hasanuddin Tasrifin Tahara mengatakan pencalonan Zulham Arief masih sebatas wacana yang terus menggelinding di internal Golkar Sulsel. Dia menilai, bila Golkar memaksakan Zulham di Pilkada Takalar, maka akan berimplikasi pada elektabilitas Golkar di tengah persaingan dengan partai lain seperti PKB, Gerindra, dan Gelora.
"Ini berimplikasi pada elektabilitas Golkar di Kabupaten Takalar, karena partai lain juga mendorong kader," ujar Tasrifin.
Dia menduga, menyiapkan sosok Zulham hanya bagian dari strategi Golkar Sulsel agar menjadi bahan diskursus bagi tokoh lainnya yang juga menginginkan kendaraan. Tasrifin mengatakan, figur lainnya masih punya peluang untuk diusung oleh Partai Golkar.
"Bagi Zulham Arief sendiri nilai menjadi poin plus bagi dia setelah ada wacana ini, sisa menguatkan sosialisasi di akar rumput. Paling juga kalau kompetisi pada 01 agak berat, peluang untuk 02 sangat terbuka lebar," ujar dia.
Zulham Arief semakin optimis bertarung di Pilkada Takalar pada 27 November 2024 mendatang. Keyakinan itu bertambah usai menghadiri Open House Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, di kawasan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Kamis malam 11 April 2024.
"Alhamdulilah kemarin menghadiri Open House bapak ketum. Disitu bapak Airlangga dan senior-senior Partai Golkar memberikan motivasi untuk bertarung di Pilkada Takalar," kata Zulham.
Sementara itu, peluang Fachruddin Rangga untuk maju di Takalar juga masih terbuka. Dia sosok potensial setelah pernah dua kali lolos sebagai legislator DPRD Sulsel Dapil Gowa-Takalar.
Tenaga ahli DPRD Sulsel Hasrullah menilai Fachruddin sebagai sosok politisi yang punya kemampuan leadership yang baik.
"Kader Partai Golkar itu merupakan sosok politisi yang vokal, sehingga hal tersebut menjadikan Fachruddin memiliki kemampuan leadership di atas rata-rata," ujar dia.
Dia merupakan sosok yang mampu menyampaikan aspirasi rakyat itu apakah melalui ranperda, audiensi, atau ketemu dengan penentu kebijakan, dia punya jiwa leadership dalam menyampaikan aspirasi.
"Jadi kalau ditanya mengenai kepemimpinan di tingkat Kabupaten, saya rasa beliau mumpuni untuk menjalankan tugas sebagai orang nomor satu di Takalar," imbuh Hasrullah.
Akademikus dari Universitas Hasanuddin itu mengatakan, Fachruddin adalah sosok legislator yang gigih dalam memperjuangkan kepentingan rakyat. Sikap kritis tersebut, kata dia, dibarengi dengan landasan yang kuat. Sehingga menurut dia, Fachruddin, memang punya karakteristik pemimpin yang dibutuhkan untuk memimpin Takalar.
"Saya kira rugi kalau orang sekaliber Rangga tidak diberi kesempatan oleh masyarakat kita," ujarnya.
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unhas itu menerangkan bahwa secara spesifik Takalar membutuhkan figur pemimpin yang mampu melakukan perubahan. Sebab menurut dia, Takalar selama ini punya potensi yang luar biasa dari segi industri dan pariwisata belum bisa dieksplorasi dan dikembangkan lebih jauh.
"Karena saya merasa Takalar itu selama ini hanya tempat untuk berlalu-lalang saja. Padahal kalau misalnya dibangun destinasi wisata, memberdayakan UMKM," jelasnya.
Kemudian menata kota, sehingga butuh pemimpin yang inovatif untuk melakukan perubahan-perubahan. Ia menilai Fachruddin Rangga adalah salah satu tokoh yang muncul yang bisa membawa masyarakat Takalar lebih punya gema.
"Tidak hanya memberdayakan masyarakat di tingkat kabupaten, tapi dengan kekuatan politik yang dimilikinya bahkan dia mampu perjuangkan sampai provinsi atau nasional," imbuh Hasrullah.
Pengamat politik Unhas, Profesor Aminuddin Ilmar menilai sosok Fachruddin merupakan figur yang mumpuni dengan melihat rekam jejaknya selama menjadi anggota DPRD Provinsi Sulsel.
"Dia pekerja keras, ulet, dan tentu memahami masalah, itu yang penting bagi saya. Karena beliau itu selain memperjuangkan aspirasi Daerah Pemilihannya, lebih kepada memberi warna fungsi dan kinerja Dewan Perwakilan Rakyat," ujar dia.
Ilmar mengatakan, yakin bila Fachruddin mumpuni apabila maju berkontestasi pada Pilkada Takalar mendatang. Menurut dia, Fachruddin sudah punya modal pengalaman yang baik selama menjadi legislator di DPRD provinsi Sulsel.
Lebih jauh, karena waktu yang tersisa menuju tahapan Pilkada serentak tinggal beberapa bulan lagi, Ilmar menyarankan kepada Fachruddin untuk menyolidkan basisnya di Takalar dengan melakukan sosialisasi.
"Tentu saja kita berharap, konstituen yang selama ini telah disentuh oleh beliau bisa mendukungnya dan mempercayakan sosok Pak Fachruddin Rangga itu dapat diberi amanah memimpin Takalar lima tahun ke depan," ujar dia. (suryadi-fahrullah/B)