Apa Itu Social Anxiety Disorder? Simak Penjelasan dan cara Mengatasinya!

  • Bagikan
Ilustrasi Penderita Social Anxiety Disorder

RAKYATSULSEL - Rasa cemas sangat wajar muncul pada waktu tertentu karena merupakan bagian dari satu perasaan yang muncul dan respon terhadap suatu situasi.

Namun, sebaiknya jangan abaikan kecemasan berlebihan yang dirasakan tanpa alasan yang kuat. Kondisi ini bisa menjadi tanda kamu mengalami gangguan kecemasan sosial.

Social Anxiety Disorder atau gangguan kecemasan sosial adalah gangguan mental ketika kamu merasakan kecemasan yang luar biasa ketika berada di tengah-tengah banyak orang.

Sebaiknya ketahui ciri lainnya dari gangguan kecemasan sosial agar bisa melakukan tindakan untuk mengatasi masalah ini.

Dilansir dari KlikDokter, berikut ciri-ciri social anxiety disorder yang bisa kamu perhatikan.

  1. Khawatir Beraktivitas Sehari-hari

Pada dasarnya, tanda social anxiety disorder lebih dari sekadar rasa malu. Orang yang mengalaminya akan terus merasa khawatir saat beraktivitas, baik itu bertemu orang asing, memulai percakapan, berbicara di telepon, bekerja, atau berbelanja.

  1. Menghindari Kegiatan Sosial

Seseorang yang mengalami fobia sosial terkadang menghindari kegiatan sosial. Kamu juga akan menghindari percakapan di dalam kelompok, makan bersama rekan kerja, dan tidak menghadiri pesta.

  1. Khawatir Berbuat Memalukan

Ciri fobia sosial lainnya adalah selalu khawatir saat melakukan sesuatu yang terasa memalukan. Orang yang mengalaminya akan merasakan wajah memerah, berkeringat, atau terlihat tidak kompeten.

  1. Merasa Seperti Diawasi

Saat berada di lingkungan sosial, orang dengan gangguan kecemasan sosial akan kesulitan melakukan sesuatu ketika orang lain melihatnya. Dia mungkin merasa seperti sedang diawasi dan dihakimi sepanjang waktu.

  1. Menghindari Kontak Mata

Tak jarang, beberapa orang yang memiliki social anxiety disorder juga merasa takut untuk dikritik. Ia pun sering menghindari kontak mata dan merasa memiliki harga diri yang rendah.

  1. Mengalami Serangan panik

Gangguan kecemasan sosial juga bisa membuatmu mengalami serangan panik. Pemicunya yang paling umum adalah momen di mana seseorang tidak bisa menghindari situasi sosial, sehingga timbul rasa cemas dan panik.

Kondisi ini biasanya berlangsung beberapa menit dan ditandai dengan rasa takut dan cemas yang luar biasa.

  1. Sering Berkeringat di Situasi Sosial

Karena merasa gugup, orang dengan gangguan kecemasan sosial juga sering merasa sakit, berkeringat, gemetar, hingga jantung berdebar.

  1. Tidak Mau Menjadi Pusat Perhatian

Gangguan kecemasan sosial menyebabkan seseorang tidak ingin menjadi pusat perhatian. Dia cenderung akan tetap diam atau bersembunyi di belakang untuk menghindari perhatian dan rasa malu.

  1. Tidak Mau Pergi ke Sekolah

Pada anak-anak, gangguan kecemasan bisa membuatnya merasa tertekan dalam situasi sehari-hari, seperti bermain dengan anak-anak lain, membaca di depan kelas, berbicara dengan orang dewasa, atau saat mengikuti tes.

Sering kali, anak-anak dengan fobia sosial juga tidak ingin pergi ke sekolah.

  1. Memiliki Masalah Kesehatan Mental Lainnya

Dikutip dari National Health Service, banyak orang yang mengalami gangguan kecemasan sosial juga memiliki masalah kesehatan mental lainnya, seperti depresi, gangguan kecemasan umum, atau gangguan panik.

  • Cara Mengatasi Social Anxiety Disorder

Hampir sama dengan gangguan mental lainnya, gangguan kecemasan sosial dialami seseorang karena ada faktor genetik dan juga faktor lingkungan. Kondisi ini sering menurun dari kondisi keluarga maupun lingkungan.

Perilaku kedua orangtua dapat memberikan dampak pada perkembangan gangguan kecemasan sosial pada anak.

Jika kamu merasa mengalami gangguan kecemasan sosial, sebaiknya lakukan pemeriksaan pada rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pengobatan agar kamu dapat mengatasi masalah gangguan kecemasan sosial.

Mengutip Halodoc, kamu bisa melakukan pengobatan untuk atasi gangguan kecemasan sosial, di antaranya dengan melakukan psikoterapi atau cognitive behavioral therapy (CBT) dan penggunaan beberapa jenis obat-obatan.

Cognitive behavioral therapy berfokus pada hubungan masalah, pola pikir, dan perilaku.

Pada proses terapi, pengidap gangguan kecemasan sosial diminta untuk menjelaskan apa yang terjadi dalam hidupnya.

Melalui proses ini juga dilakukan untuk mencari akar masalah agar penyebab dapat ditemukan dan diatasi.

Itulah pengobatan yang bisa dilakukan pada seseorang yang mengidap gangguan kecemasan sosial. (jp/raksul)

  • Bagikan