MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Beredar wacana jika Partai Gerindra yang menguasai 13 kursi di DPRD Sulsel berpotensi "dibegal". Isu ini menyebutkan bahwa figur yang bukan kader ingin memborong partai pemilik kursi sebagai kendaraan politik untuk maju di Pilgub Sulsel 2024.
Jika ada figur lain yang memaksa dengan cara skenario memborong partai, maka figur lain, termasuk Ketua DPD Gerindra Andi Iwan Darmawan Aras, berpotensi dihalangi untuk berkompetisi di Pilgub pada 27 November mendatang. Bahkan, belakangan isu kotak kosong semakin menguat. Dengan hanya 15 kursi tersisa, tidak mencukupi untuk mengusung figur lain. Hal ini menjadi perhatian berbagai pihak.
Ketua Bappilu DPD Gerindra Sulsel, Hermansyah, menyampaikan bahwa sejauh ini perintah partai Gerindra satu komando untuk memenangkan ketua DPD I Gerindra Sulawesi Selatan Andi Iwan Darmawan Aras (AIA) di Pilgub Sulsel 2024.
"Kader Gerindra itu tegak lurus dan patuh terhadap perintah partai," katanya, Senin (22/7/2024).
Ditanya soal adanya potensi kotak kosong di Pilgub, ia menegaskan tidak ingin mengomentari. Hanya saja, menurutnya, jika ada calon lain yang berhasil membuat Pilgub Sulsel menjadi calon tunggal, maka dipastikan calon tersebut sangat kuat.
"Saya tidak mau mengomentari soal wacana kotak kosong. Cocok untuk pengamat. Tapi, kalau ada calon Gubernur yang bisa menjadi calon tunggal melawan kotak kosong, itu dia sangat kuat," tegasnya.
Di sisi lain, Hermansyah menambahkan bahwa jika partai mengusung kader, maka menjadi sebuah keharusan bagi kader Gerindra untuk bergerak maksimal. Namun, keputusan akhir tetap berada di tangan DPP.
Dia menegaskan, jika kelak partai memberikan rekomendasi kepada figur di luar kader Gerindra, maka pihaknya akan mendukung meskipun dengan berat hati.