LUWU, RAKYATSULSEL – Sistem Informasi Non ASN (SINONA) adalah aplikasi yang digunakan untuk memetakan database Non ASN, sekaligus meminimalisir belanja pegawai. Dengan sistem ini, pembayaran upah bagi Non ASN dilakukan berdasarkan data yang dikelola melalui manajemen satu pintu.
Aplikasi SINONA, yang diluncurkan oleh mantan Bupati Luwu, Basmin Mattayang, pada 12 Agustus 2022, mampu mengunci jumlah total Non ASN di Kabupaten Luwu, sehingga tidak terjadi lagi penambahan. Selain itu, aplikasi ini berhasil merapikan data Non ASN yang sebelumnya tercampur dengan data fiktif.
Melalui bantuan SINONA, Pemkab Luwu, melalui BKPSDM, telah berhasil mengangkat Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) setiap tahun. Pada 2019, tercatat sekitar 9.000 Non ASN, namun kini jumlahnya berkurang lebih dari 50%. Hal ini dianggap sebagai bukti efektivitas aplikasi SINONA.
"Iya, betul pak. Formasi tahun ini masih merupakan usulan dari pak Basmin pada 2023, dengan jumlah 961 P3K dan 44 CPNS. Namun, ada pengurangan sehingga kini tersisa 944 formasi P3K dan 17 formasi CPNS. Dengan demikian, dari sekitar 9.000 Non ASN pada 2019, saat ini tersisa sekitar 3.838, kurang dari 50%," jelas Kabid Pengadaan dan Pemberhentian BKPSDM Luwu, Raehan Rahman.
Dampak aplikasi SINONA dirasakan langsung oleh Non ASN di berbagai instansi, termasuk Dinas Perhubungan, Dinas Sosial, Satpol-PP, Damkar, hingga Puskesmas. Riska SKM, seorang Non ASN yang bertugas selama hampir 9 tahun di Puskesmas Larompong Selatan, mengapresiasi penerapan aplikasi ini.
"Manajemen honorer di Kabupaten Luwu sangat baik dengan adanya aplikasi SINONA. Kami berharap pemerintah terus membuka formasi P3K untuk meningkatkan kesejahteraan Non ASN," kata Riska.
Senada dengan Riska, Nursyamsi, tenaga honorer di PKM Larompong Selatan yang telah bekerja selama hampir 8 tahun, mengungkapkan bahwa SINONA memberikan kepastian data bagi Non ASN.