MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Menjelang Pilkada Serentak 2024, khususnya Pilwali Makassar, pemilih muda, yaitu generasi Milenial dan Gen Z, menjadi fokus utama para calon kepala daerah. Kedua kelompok usia ini dipandang sebagai penentu dalam menentukan arah kebijakan Kota Makassar di masa depan.
Menurut data Daftar Pemilih Tetap (DPT) KPU Kota Makassar, dari total 1.037.164 pemilih, pemilih dari kalangan Milenial dan Gen Z memiliki angka yang signifikan.
Anggota KPU Makassar, Muh Abdi Goncing, menjelaskan bahwa dari kelompok usia tersebut, Gen Z yang berusia 20 tahun tercatat sebanyak 107.094 orang, sementara Milenial berusia 21-30 tahun mencapai 245.628 jiwa.
Gen Z, yang lahir antara 1997-2012, saat ini berusia 8-23 tahun, sedangkan generasi Milenial (1981-1996) berusia 24-39 tahun. KPU juga mencatat pemilih dari kelompok usia lainnya, seperti Gen X (1965-1980) sebanyak 219.798 orang, serta kelompok usia lebih tua, dengan pemilih berusia 41-50 tahun sebanyak 191.898 orang.
“Dengan lebih dari 50 persen pemilih berasal dari kalangan Milenial dan Gen Z, kedua kelompok ini sangat diincar oleh calon wali kota,” ujar Goncing, Rabu (16/10/2024).
Dalam upaya meraih dukungan dari generasi muda, kandidat Wali Kota Makassar pun mengaku telah menyiapkan sejumlah wadah dan program khusus yang mengakomodasi aspirasi dan kreativitas mereka.
Calon Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyiapkan program MULIA Inspiring Talk sebagai wadah untuk menampung aspirasi dan kreativitas generasi muda. Program ini bertujuan untuk mengembangkan minat dan bakat anak muda Kota Makassar, sekaligus memberikan ruang bagi mereka untuk berperan aktif dalam pembangunan kota.
Mantan bos PSM Makassar itu berharap Kota Makassar, sebagai ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan dan gerbang Indonesia Timur, dapat menghadirkan acara tahunan yang menjadi ajang kreativitas bagi generasi muda.