BULUKUMBA, RAKYATSULSEL – Badan Pusat Statistik (BPS) Bulukumba merilis data terbaru Indikator Makro Kabupaten Bulukumba, yang menunjukkan penurunan angka kemiskinan hingga mencapai 6,71 persen per Maret 2024. Angka ini turun dari 7,22 persen pada 2023, mencerminkan tren penurunan kemiskinan yang konsisten sejak 2021.
Kepala BPS Bulukumba, Herbudiman Suandy, mengungkapkan hal ini dalam Rapat Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Triwulan ke-3 tahun anggaran 2024, yang dibuka oleh Pjs Bupati Bulukumba, Muhammad Rasyid, pada Senin (28/10/2024). Rapat ini dihadiri oleh para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan jajaran pemerintah daerah lainnya.
Herbudiman menjelaskan bahwa Bulukumba menempati posisi ke-6 dengan persentase kemiskinan terendah di Sulawesi Selatan. Namun, di wilayah selatan-selatan Sulawesi yang meliputi Kabupaten Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, Sinjai, dan Kepulauan Selayar, Bulukumba memegang posisi pertama dengan tingkat kemiskinan terendah.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Bulukumba juga berada pada posisi terendah di Sulawesi Selatan. “Dengan APBD sekitar Rp1,6 triliun, Kabupaten Bulukumba telah menunjukkan progres yang sangat baik,” ujar Herbudiman.
Selain kemiskinan dan TPT, BPS Bulukumba juga mengungkapkan capaian positif pada tiga indikator makro lainnya, yakni Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Pertumbuhan Ekonomi, dan Inflasi. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bulukumba meningkat dari 3,81 persen pada 2022 menjadi 4,11 persen pada 2023.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Bulukumba didominasi oleh sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 37,59 persen, diikuti sektor perdagangan besar dan eceran 16,59 persen, serta konstruksi 11,53 persen.