BOGOR, RAKYATSULSEL – Kementerian Kesehatan mengadakan Workshop "Test and Treat untuk Perluasan Layanan PDP di Indonesia Tahun 2024 Batch 3" di Hotel Aston, Bogor, pada 11-15 November 2024.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan dan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) dalam penanganan HIV, AIDS, dan PIMS (Primary Immunodeficiency Syndrome).
Workshop yang berlangsung selama lima hari ini dihadiri oleh dokter, perawat, petugas farmasi, laboratorium, dan tim pengelola ruang rawat. Acara dibuka langsung oleh Ketua Tim Kerja HIV IMS, dr. Endang Lukitosari, MPH, yang menekankan pentingnya penguatan sistem kesehatan melalui pelatihan bagi tenaga medis.
“Melalui pelatihan ini, kami berharap tim PDP yang terbentuk dapat memperkuat sistem kesehatan nasional, serta memberikan layanan berbasis standar untuk pengobatan HIV dan PIMS,” ujar dr. Endang.
Adapun tujuan dari kegiatan ini antara lain :
- Melatih tim PDP yang akan dibentuk di fasyankes.
- Menguatkan sistem kesehatan dengan tenaga medis yang terlatih.
- Meningkatkan kompetensi tenaga medis dalam memberikan layanan berbasis standar untuk HIV, AIDS, dan PIMS.
Para narasumber yang berkompeten di bidangnya turut menyampaikan materi, di antaranya:
- Agitama A. Syehabudin, S.Farm (RSUD Kota Tangerang Selatan): Farmakologi obat terkait HIV dan PIMS; Interaksi obat HIV.
- Achmad Riyadi, S.Si., Apy (IAI Kota Depok): Pengelolaan logistik ARV dan non-ARV melalui SIHA 2.1; Pencatatan dan pelaporan logistik.
- Apt. Laila Shafarina, S.Farm (RSUD Kota Tangerang): Konseling saat penyerahan obat; Pengelolaan sediaan farmasi untuk program HIV IMS.
- Memy Aviatin, S.Si., Apt. (IAI Jakarta): Pengenalan jenis logistik program HIV IMS; Monitoring efek terapi dan farmakovigilans.
Kegiatan ini diikuti oleh lima tenaga medis dari berbagai bidang:
- Gunawan, S.Farm (Petugas Farmasi)
- dr. Muthmainnah, Sp.PD (Dokter Spesialis Penyakit Dalam)
- Asmidar, A.Md.Kep (Perawat)
- Muliana, A.Md.Keb. (Bidan)
- Nur Ismia, A.Md.AK. (Tenaga Laboratorium)
Dengan pelatihan ini, diharapkan para peserta mampu memperkuat layanan PDP di berbagai daerah dan mendorong peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap layanan kesehatan terkait HIV dan PIMS. (*)