Dia menegaskan, bagi honorer yang tidak mendapatkan kode L, bukan berarti akan diangkat menjadi PPPK Paruh Waktu.
"Kalau hanya kode R2, R3, R4 itu bukan berarti PPPK paruh waktu," kata Ridwan.
"Ingat ya, yang ada kode L artinya lulus mendapatkan formasi PPPK 2024," tegasnya.
Banyak Honorer Bakal jadi PPPK Paruh Waktu Sebenarnya, jumlah total honorer yang akan diangkat menjadi PPPK Paruh Waktu sudah bisa diperkirakan secara kasar.
Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi SDM Aparatur Kemenangan Aba Subagja saat raker dengan Komisi II DPR RI beberapa waktu lalu pernah menyebutkan, semula jumlah honorer atau non-ASN di database BKN sebanyak 2,3 juta.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 571 ribu di antaranya sudah diangkat menjadi ASN PNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau PPPK.
Dengan demikian, kata Aba Subagja, saat ini masih tersisa sekitar 1,7 juta honorer.
Terbaru, Aba mengungkapkan formasi PPPK 2024 menyediakan 1,2 juta kursi.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 800 ribu untuk pemda.
“Yang diusulkan pemda hanya 800 ribu karena disesuaikan dengan kemampuan anggaran daerah, " kata Aba Subagja, Minggu (22/9).
Jika 1,2 juta formasi terisi seluruhnya, maka honorer yang diangkat jadi PPPK Penuh Waktu 1,2 juta. Berarti masih ada sisa 500 ribu honorer (1,7 juta dikurangi 1,2 juta).
Dengan demikian, perkiraan kasar jumlah PPPK Paruh Waktu maksimal 500 ribu.
Jumlah tersebut hanya yang berdasar database BKN. Pasalnya, honorer tercecer atau non-database BKN juga diimbau untuk ikut mendaftar seleksi PPPK 2024.
Bagi yang tidak mendapatkan formasi, maka “dapat” diusulkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) menjadi PPPK Paruh Waktu.