Agogo Production “Gebrak” Makassar dengan Web Series Perdana

  • Bagikan
Personel Agogo Production foto bersama saat berkunjung ke kantor Redaksi Harian Rakyat Sulsel, Kamis (23/1/2025)

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Agogo Production, sebuah rumah produksi di Makassar akan meluncurkan proyek web series perdana berjudul Kembalinya Sang Penguasa.

Pemilik Agogo Production, Agung Pradanta mengungkapkan web series ini menjadi pelopor pertama di Kota Makassar dalam industri perfilman. Ide membuat web series ini, kata Agung, terinspirasi dari produksi serupa di China.

“Belum ada web series seperti ini di Makassar. Kami ingin menjadi pelopor dengan menghadirkan drama yang serius, mulai dari proses syuting hingga pemilihan pemain lewat open casting,” kata Agung, saat mengunjungi Kantor Harian Rakyat Sulsel, pada Kamis (23/1/2025).

Agung mengatakan web series ini dirancang dengan konsep eksklusif. Yang mana, penonton hanya dapat menyaksikannya melalui platform YouTube dengan sistem berlangganan. Adapun penonton dalam menyaksikan web series ini melalui akun YouTube "Agogoviolin".

“Drama pertama kami akan resmi diluncurkan pada Senin atau Selasa pekan depan,” tambah Agung.

Meski cerita dalam web series ini terinspirasi dari drama series China, tetapi Agogo Production tetap memberikan sentuhan lokal Makassar. Seperti, kata Agung, pihaknya menyisipkan elemen Makassar dalam pengambilan gambar.

Beberapa lokasi ikonis seperti Kawasan Center Point of Indonesia (CPI) dan gedung Swiss-Belhotel Makassar menjadi latar utama. Namun, menggunakan nama kota fiktif dalam ceritanya.

Tak hanya itu, lanjut Agung, karena target penonton web series dari Agogo Production ini adalah nasional. Maka, bahasa yang digunakan bahasa Indonesia baku.

“Kami juga memakai bahasa Indonesia baku agar target penonton lebih luas, tidak hanya dari Makassar, tapi juga nasional,” jelas Agung.

Dalam satu judul, web series ini memiliki durasi hingga dua jam yang dibagi menjadi 50-100 episode. Kendati begitu, Agung mengaku proses produksi tidak lepas dari tantangan. Ia menyebut pembuatan naskah dan teknik syuting stripping sebagai kendala utama. Namun, dirinya bersyukur memiliki tim yang solid.

Sementara itu, salah satu pemain, Sul, mengungkapkan pendalaman karakter juga menjadi tantangan besar.
“Misalnya, saya harus memerankan karakter sombong. Padahal orang Sulawesi Selatan itu dikenal ramah,” ujar Sul.

Sul menambahkan, industri perfilman Makassar perlu didorong agar bisa berkembang seperti di Jakarta.
“Di Jakarta, perfilman sudah menjadi bisnis. Di Makassar, masih banyak yang belum menyadari potensi ini,” tuturnya.

Melalui Agogo Production, Sul berharap dapat mencetak talenta lokal yang mampu bersaing di tingkat nasional.
“Biasanya pemeran utama di Makassar diisi oleh aktor luar. Kami ingin membaliknya. Talenta Sulawesi akan menjadi pemeran utama, sementara aktor luar menjadi pendukung,” tutup Zul. (shasa anastasya/C)

  • Bagikan