MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Situasi politik menuju pemungutan suara ulang (PSU) di Kota Palopo terus menghangat. Di tengah persiapan masing-masing tim pemenangan, internal Partai Golkar sebagai salah satu partai pengusung pasangan calon mulai bergolak. Sejumlah kader beringin tampak tak solid dan memilih berseberangan dengan keputusan partai dengan mendukung kandidat yang diusul oleh partai lain.
Beberapa kader mengalihkan dukungan dari pasangan Rahmat Masri Bandaso-Andi Tenri Karta (RMB-ATK) ke pasangan Naili Trisal-Akhmad Syarifuddin. Manuver soliditas kader Golkar di Palopo memaksa pengurus tingkat provinsi turun tangan.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu Golkar Sulsel, Lakama Wiyaka mengatakan pihaknya merespons dan mendalami informasi tersebut. "Kalau kepindahan kader atas nama pribadi, tidak jadi masalah. Tapi, jangan membawa-bawa nama partai," ujar Lakama, Kamis (13/3/2025).
Lakama menyatakan telah menerima nama-nama kader yang diduga telah beralih mendukung pasangan calon lainnya menjelang PSI Pilwali Palopo. Dia menegaskan bahwa di Partai Golkar ada mekanisme yang diatur dalam organisasi kepartaian. Bila dugaan pelanggaran Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), maka kader tersebut akan ditindak.
"Kalau ada indikasi kader yang tidak sejalan dengan usungan partai, maka akan dimintai penjelasan," beber Lakama.