Sementara itu, kader PAN lainya Jabal Nur, menyampaikan pentingnya regenerasi di kepengurusan PAN Sulsel. Menurut Jabat, Kahfi adalah figur yang sangat berhasil memimpin partai di Sulsel, tapi partai tetap perlu regenerasi.
"Kahfi sudah empat periode menjadi ketua PAN Sulsel dan saya anggap berhasil. Tapi, tetap diharapkan tercipta generasi selanjutnya untuk ketua PAN Sulsel nantinya," ujar Jabal.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Perempuan Amanat Nasional (DPW PUAN), yang juga Bupati Kabupaten Gowa Husniah Talenrang, menyatakan kesiapannya maju bertarung di Muswil IV Partai Amanat Nasional.
"Saya siap maju di Muswil jika mayoritas DPP menginginkan. Kesiapan ini tentunya dengan tujuan membesarkan partai," ujar Husniah.
Bupati Maros Chaidir Syam ikut mendaftar sebagai calon formatur dan ketua di musyawarah wilayah (Muswil) Partai Amanat Nasional (PAN) Sulawesi Selatan (Sulsel). Dia berjanji mengembalikan kejayaan PAN di Sulsel jika diberi amanah menjadi Ketua PAN Sulsel.
"Impian saya, jadikan kembali kejayaan PAN Sulsel, bagaimana strategi kita di Maros meningkatkan naik 100 persen perolehan kursi itu juga bisa kami lakukan di tingkat provinsi," ujar Chaidir.
PAN meraih sembilan kursi pada Pileg 2014. Kemudian turun menjadi tujuh kursi pada 2019. Sementara pada Pileg 2024 hanya tersisa empat kursi dan harus bergabung di dalam fraksi gabungan dengan Hanura. Chaidir mengatakan, keberhasilan menerapkan strategi di Maros akan diterapkan untuk menaikkan perolehan kursi PAN di DPRD Sulsel ke depan.
"Menurut saya kuncinya adalah koordinasi anggota PAN semua tingkatan yang harus dikencangkan. Inilah strategi ke depan yang kita gunakan untuk membesarkan juga DPW PAN Sulsel," kata dia.