Harga Gabah Tak Sesuai HPP, DPRD Bulukumba Gelar RDP dengan Bulog

  • Bagikan
Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bulukumba menggelar rapat dengar pendapat (RDP) bersama Perum Bulog Bulukumba dan mitra kerjanya, di ruang Komisi II DPRD Bulukumba, Rabu (9/4/2025).

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bulog Bulukumba, Farid Nur, menyampaikan bahwa pihaknya dalam menyerap gabah bekerja sama dengan Babinsa. Bila ada informasi gabah siap dijual, mitra Bulog langsung turun membeli di lapangan.

Namun demikian, kata Farid, kapasitas penyerapan Bulog terbatas. “Kami hanya mampu menyerap sekitar 10 hingga 20 persen dari total gabah yang beredar. Selebihnya dibeli oleh pedagang atau tengkulak karena kapasitas gudang kami sangat terbatas,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Bulukumba, Muhammad Tayeb, menjelaskan bahwa panen kali ini bertepatan dengan musim hujan, sehingga gabah yang dihasilkan dalam kondisi basah. Ditambah lagi, gudang Bulog dan mitranya dalam kondisi penuh.

“Gabah basah sulit disimpan, dan petani ingin menjual langsung di sawah. Ini tentu membuat harga jatuh,” ungkapnya.

Ketua Perpadi Bulukumba, Andi Syamsir, turut meminta perhatian pemerintah daerah untuk mendukung pengusaha penggilingan padi dalam menangani gabah basah.

“Di Sidrap, harga gabah bisa stabil bahkan naik saat panen karena gabah langsung masuk ke penggilingan. Di sana ada 28 penggilingan yang semuanya dilengkapi dryer (mesin pengering). Kami harap di Bulukumba juga bisa seperti itu,” tutup Andi Syamsir dalam RDP tersebut. (Sal)

  • Bagikan