Dalam hal ini, peran pemuda sebagai agen perubahan cukup signifikan. Mereka perlu difasilitasi untuk terlibat dalam ekosistem inovasi, kewirausahaan digital, serta kegiatan sosial yang berdampak pada pembangunan lokal.
Namunpun demikian, semua inisiatif pembangunan ini tidak akan bisa optimal tanpa kolaborasi di semua sektor.
Pemerintah daerah perlu menjalin sinergi yang erat dengan pelaku usaha, komunitas akademik, lembaga swadaya masyarakat, dan tentunya masyarakat itu sendiri.
Partisipasi aktif masyarakat, dalam bentuk kritik yang membangun, saran, dan keterlibatan langsung mereka dalam program pembangunan, akan menjadi elemen vital dalam mewujudkan Takalar yang maju dan berdaya saing.
Alternatif Program Digitalisasi
Beberapa program alternatif tambahan yang kedepannya diharapkan bisa beriringan dengan program prioritas daerah, dimana program alternatif ini juga akan tetap mengacu pada arah dan visi-misi di RPJMD 2025-2029 diantaranya:
Pertama, Penerapan platform e-learning lokal di sekolah-sekolah, termasuk sekolah desa dan pesisir, yang dapat diakses tanpa koneksi internet penuh (menggunakan offline-capable content delivery).
Kedua, Program "Guru Digital Takalar", yaitu pelatihan guru dalam membuat dan mengelola konten pembelajaran berbasis video, infografis, dan modul digital lokal.