ada banyak fakta faktual, bahwa banyak daerah di indonesia ini mengalami hal yang sama, kondisi dimana SDA nya, melimpah tetapi tidak memberi kontribusi maksimal dan gagal mensejahterakan masyarakatnya, kondisi dimana terjadi mis management yang akut pada pemerintahan dalam menjalankan system untuk kemaslahatan warganya, termasuk pengelolaan SDA tadi. dan kita berharap Pinrang tidak berubah menjadi progress minus menuju kutukan SDA ini.
Jika kita telisik dalam angka , Pinrang tentu jauh dari paradoks “ kutukan sumber daya alam” seperti yang dinarasikan di atas. data BPS 2021 (bisa diunduh di web BPS) , menunjukkan pendapatan daerah cukup baik. kondisi ekonomi cukup stabil, daya beli terjaga, ketersediaan stok pangan melimpah, inflasi walau terombang ambing tetapi masih relatif terkontrol , angkatan kerja tetap tersalurkan dengan baik , walaupun masih terkonsentrasi di sektor andalan yakni agrikultur. layanan dasar kesehatan dan pendidikan sudah cukup memadai walau di beberapa tempat masih ada keluhan yang tak bisa dihindarkan. sektor keamanan cukup stabil walau ada riak disana sini, dan yang tak kalah penting adalah kondisi perpolitikan secara umum, terlihat berbagai pihak baik penyelenggara maupun aktor aktor politik di dalamnya sudah mulai menggeliat untuk mempersiapkan sebuah agenda besar yakni Pemilu/pemilukada di tahun 2024.
namun pemahaman Holistik kita tentang Pinrang tidak bisa diwakili dengan angka angka semata. orientasi kebijakan adalah pada manusianya, sehingga yang harus dipahami adalah bagaimana respon dan apa yang warga Pinrang rasakan , data kuantitatif dari BPS tentu tidak bisa dipertanyakan validitasnya, tetapi perlu ditelisik lebih jauh tentang bagaimana kepuasan masyarakat terhadap kinerja birokrasi , layanan dasar (pendidikan dan kesehatan) yang mereka terima , pemenuhan kebutuhan dasar ( sandang, pangan , papan) mereka apakah sudah terpenuhi secara merata, apakah kebijakan pemerintah kab Pinrang sudah menyentuh seluruh aspek yang masyarakat inginkan? ini tentu perlu jawaban yang lebih detail dan terukur. apakah Pemerintah Kab. Pinrang ada data kepuasan Publik yang menjadi cermin tiap tiap kebijakannya?
SDM (sumber daya manusia), Kesejahteraan Petani, dan Pembangunan Infrastruktur.
kami sangat sering berdiskusi dengan berbagai pihak di kab. Pinrang, akumulasi dan pemahaman pemahaman kami tentang kab. Pinrang terbentuk dari diskusi tersebut, dengan beragam perspektif, dan tersimpul menjadi 3 issu besar yakni, SDM , kesejahteraan petani, dan pembangunan Infrastruktur.
seperti yang telah dinarasikan di awal , bahwa kunci kemajuan suatu daerah adalah pada bagaimana pemerintahan suatu daerah menangani dan mengembangkan SDM nya, dan kunci pemgembangan SDM adalah pada system pendidikan dan kesehatan yang menyeluruh, dalam aspek pendidikan pada tingkat dasar (SD, SMP, SMA) ada banyak hal yang menjadi konsen kita di pendidikan tingkat dasar di Pinrang terdapat banyak hal yang muncul diantaranya adalah fasilitas sekolah dasar yang kurang memadai di beberapa sekolah yang tersebar merata di Pinrang, kurangnya tenaga pengajar di sekolah tertentu tetapi berbanding terbalik di beberapa tempat justru muridnya yang kurang. plus keluhan fasilitas fasilitas pendukung yang kurang memadai bagi siswa didik , apalagi di musim pandemi yang mengharuskan pihak sekolah untuk Online. yang masih dirasa kurang juga adalah kurang sekolah PAUD atau TK di beberapa Tempat. yang memprihatinkan juga adalah masalah kualitas literasi sekolah sekolah kita di Pinrang, kurangnya buku buku bermutu di perpustakaan sekolah, bahkan ada sekolah yang perpustakaannya tidak mendapat perhatian. dan perlu program program khusus untuk meningkatkan minat baca siswa di semua tingkatan.