Konflik Rusia-ukraina: Inggris Berikan Bantuan Militer Untuk Membela Ukraina, Kata Menteri Pertahanan

  • Bagikan

INGGRIS, RAKYATSULSEL – Inggris memasok Ukraina dengan rudal anti-tank jarak pendek untuk pertahanan diri setelah Rusia mengumpulkan sekitar 100.000 tentara di perbatasannya, kata menteri pertahanan.

Ben Wallace mengatakan kepada anggota parlemen sebuah tim kecil pasukan Inggris juga akan dikirim ke Ukraina untuk memberikan pelatihan.

Dia mengatakan ada “alasan yang sah dan nyata untuk mengkhawatirkan” pasukan Rusia dapat digunakan untuk invasi.

Rusia menyangkal rencana invasi dan menuduh Barat melakukan agresi.

Puluhan tentara Inggris telah berada di Ukraina sejak 2015 untuk membantu melatih angkatan bersenjata mereka, dan Inggris juga telah membuat komitmen untuk membantu membangun kembali angkatan laut Ukraina setelah invasi Rusia ke Krimea pada 2014.

Namun Wallace mengatakan Inggris akan memberikan bantuan ekstra dengan keamanan mengingat “perilaku yang semakin mengancam” Rusia.

Batch pertama senjata anti-armor ringan dikirim pada hari Senin, meskipun menteri pertahanan tidak merinci jenisnya.

“Ukraina memiliki hak untuk mempertahankan perbatasannya dan paket bantuan baru ini semakin meningkatkan kemampuannya untuk melakukannya,” katanya kepada anggota parlemen.

“Biar saya perjelas: dukungan ini untuk kemampuan senjata jarak pendek dan jelas bersifat defensif; itu bukan senjata strategis dan tidak menimbulkan ancaman bagi Rusia; mereka harus digunakan untuk membela diri.”

Konflik antara separatis yang didukung Rusia di Ukraina timur dan militer Ukraina telah berlanjut sejak 2014, meskipun ada gencatan senjata yang goyah.

Badan intelijen Barat dan Ukraina telah menyarankan invasi atau serangan bisa terjadi beberapa waktu di awal 2022, setelah pasukan Rusia berkumpul di perbatasan.

Sementara itu, Rusia menuduh negara-negara NATO “memompa” Ukraina dengan senjata dan mengatakan AS memicu ketegangan di kawasan itu.

Tuntutan utamanya adalah untuk menghentikan ekspansi NATO ke timur, dengan Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov mengatakan setelah pembicaraan baru-baru ini bahwa “sangat wajib untuk memastikan bahwa Ukraina tidak pernah menjadi anggota NATO”.(BBC/*)

  • Bagikan