JUMLAH PENDUDUK Sulawesi Selatan menurut data BPS pada tahun 2022 mencapai 9,022 juta jiwa dan setiap tahun mengalami pertumbuhan rata-rata 60 ribu jiwa. Pertumbuhan jumlah penduduk ini salah satuya akan berimbas pada pertumbuhan jumlah konsumsi pangan khususnya daging. Dengan rata-rata konsumsi daging 2,5 kg/kapita/tahun maka setidaknya dibutuhkan pemenuhan daging untuk konsumsi masyarakat sebanyak 22,5 ribu ton.
Produksi daging di Sulawesi Selatan berdasarkan laporan kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel tahun 2020 sebanyak 119,27 ribu ton dimana daging sapi potong hanya berkontribusi sebesar 15,3 ribu ton, daging kerbau sebesar 1,64 ribu ton dan sisanya di sumbangkan oleh daging unggas, babi dan ternak lainnya. Dari data produksi daging tersebut terlihat bahwa terdapat surplus produksi daging sebesar 96,77 ribu ton yang di dominasi oleh daging yang bersumber selain sapi dan Kerbau.
Populasi Sapi Potong di Sulsel tahun 2021 menurut data BPS sebanyak 1.461.457 ekor dan menempati posisi tiga terbesar di Indonesia setelah Jawa Timur dan Jawa Tengah dan berada pada urutan ke-6 tingkat produksi daging nasional, sebesar 15.994 ton, dan merupakan kontributor produksi daging terbesar kedua di luar pulau Jawa, setelah Provinsi Sumatra Barat yang berada pada urutan ke- 4 nasional sebanyak 21.431,69 ton.
Hal ini menunjukkan adanya anomali dalam produksi daging sapi di Sulsel mengingat populasi ternak sapi ketiga terbanyak secara nasional tetapi hanya mampu memproduksi daging di urutan keenam secara nasional. Hal ini menunjukkan bahwa Produksi daging Sapi Provinsi Sulawesi Selatan hanya berkonstribusi sebesar 3,65% terhadap total produksi daging nasional yaitu sebesar 437.783,23 ton, dan merupakan angka yang kecil dibandingkan total produksi pulau Jawa yang mencapai 56,96%; dan Pulau Sumatra dan sekitarnya sebesar 22,27%.
Hal ini dapat menjadi trigger bahwa Provinsi Sulawesi Selatan untuk dapat memberikan konstribusi yang lebih besar lagi bagi peternakan dimasa yang akan datang.