Dengan pengembangan system padang penggembalaan (ranch) maka monitoring perkembangan ternak dapat lebih mudah dilakukan sehingga penanganan terhadap sapi yang sakit atau yang kurang produktif dapat dilakukan dengan mudah. Pengembangan dengan pola ranch akan menghasilkan ternak dengan biaya produksi yang lebih rendah dibanding dengan pola pengandangan.
Untuk mewujudkan pertumbuhan populasi ternak sapi yang progressif dan berkualitas maka perlu dilakukan identifikasi lahan-lahan yang menganggur dan berpotensi untuk dijadikan Kawasan pengembangan sapi potong. Idealnya setiap kabupaten/kota yang ada dapat membuka dan mengembangkan Kawasan-kawasan peternakan sapi potong dalam bentuk padang penggembalaan sehingga setiap kabupaten/kota memiliki target peningkatan populasi dan produksi yang terukur.
Pola pengembangan padang penggembalaan (ranch) sangat mungkin dilakukan di Sulsel dan bukan hanya tugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan tetapi dapat dilakukan melalui kolaborasi dengan kementerian teknis terkait selain kementerian Pertanian yaitu Kementerian Desa melalui Program Desa Peternakan Terpadu maupun melalui kementerian Kehutanan melalui Program Perhutanan Sosial yang juga mengembangkan program Silvopasture (integrase kehutanan dan peternakan) serta melalui kementerian terkait lainnya. (*)
DR (C). drh. Muhammad Rais Kahar, M.Si
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Utara