MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto langsung menanggapi pernyataan Ketua Dewan Kehormatan Keluarga Kerukunan Sulawesi Selatan (KKSS), HM Jusuf Kalla.
Dimana mantan Wakil Presiden Indonesia itu mengingatkan Danny Pomanto-sapaannya untuk segera membenahi permasalahan-permasalahan yang ada di Pasar Sentral atau Makassar Mall di Jalan K. H. Ramli, Kecamatan Wajo.
"Itu sudah selesai, beliau tidak tahu," kata Danny Pomanto. Sabtu (14/5/2022).
Termasuk kata dia permasalahan harga kios yang selama ini banyak menuai polemik di kalangan pedagang sebab harga yang dipatok sangat tinggi dan memberatkan pedagang maupun pengusaha. Harga per meternya saja mencapai Rp100 jutaan.
"Sudah masuk semua barang, itu lima tahun lalu," ujarnya.
Sebelumnya, Jusuf Kalla atau yang lebih dikenal dengan sapaan akronim namaya JK dalam sambutannya di Pembukaan Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM) XXII, di Hotel Claro Makassar, meminta Wali Kota Makassar untuk segera melakukan pembenahan di Pasar Sentral, sebab dari berdagang di pasar itulah pengusaha sukses Bugis Makassar biasanya berasal.
"Bapak saya mulai dari pasar di Bajoe, pak Sanusi mulai juga dari pasar di Sengkang. Semuanya mulai dari pasar karena itu, pak Wali Kota kenapa saya selalu marah kalau pasar sentral tidak dibenahi dengan baik. Bagaimana tidak adilnya 1 meter persegi di pasar Sentral dijual Rp100 juta," ujar JK dalam sambutannya.
"Sedangkan apartemen saja dijual disini cuma Rp 25 juta permeter. Bagaimana pengusaha Tionghoa ingin menjerat perusahaan-perusahaan Bugis Makassar yang berada disini. Semua pengusaha besar berasal dari pasar, semua dari pasar berkembang dan berkembang menjadi pengusaha besar," sambungnya.
Atas dasar itulah JK meminta agar harga permeter di Pasar Sentral diturunkan sedikit. Disesuaikan dengan kemampuan pedagang serta melihat pemasukan pedagang agar tak merugi saat berbisnis.
Lebih jauh, Founder KALLA itu juga menyampaikan bahwa pasar adalah masa depan yang harus dikuasai. Sebab pasar adalah urat nadi perputaran ekonomi sebagai penunjang kemajuan negara.
"Kalau pasar tidak bisa dikuasai maka tidak ada masa depan. Penting. Itulah harapan kita. Sekali lagi pak wali kota selesaikan pasar Sentral. Dukung pak wali selesaikan pasar Sentral, jangan pada pengusaha pribumi itu berjejer di pinggir jalan," kuncinya. (Cr3)