SIDRAP, RAKYATSULSEL - Terkait adanya temuan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sidrap terkait adanya kartu PKM yang diduga mengendap di Bank Mandiri Cabang Sidrap berkerja sama dengan Dinas Sosial Kabupaten Sidrap.
Menyikapi hal itu Anggota DPRD Kabupaten Sidrap Komisi I memanggil sejumlah pihak terkait untuk mempertanyakan ada nya temuan ini.
Salah satu Anggota DPRD Kabupaten Sidrap dari Komisi I Rusdi Gani yang di temui di ruang fraksi mengatakan, bantuan pangan nontunai itu diduga ada kurang lebih delapan ratus sekian, ditambah untuk bantuan PPKM yang jumlahnya ribuan.
"Dan ada kartu kurang lebih 6.500 tidak tersalurkan kemasyarakat, kartu tersebut diduga mengendap di bank mandiri, dan terkhusus bank mandiri pun mau salurkan tidak bisa, pasalnya persyaratan terlalu banyak seperti contohnya masyarakat diwajibkan ikut vaksin," ungkapnya.
Rusdi Gani pun menambahkan, banyak penerima kartu tapi karena tidak ikut vaksin dan juga tidak diketahui alamatnya, sehingga tak tersalurkan. "Maka dari itu kita harus carikan solusi antara pendamping Dinas Sosial dan Bank Mandiri," ujarnya.
"Besaran yang bida diterima masyarakat berkisar Rp400.000 sampai Rp1.000.000, jadi kalau diratakan saja kisaran 6.500 penerima Kartu PKM ini, kalau dikalkulasi hampir Rp4 milliar anggaran tertahan di Bank Mandiri, dan ini tentu saja dapat merugikan masyarakat," sambungnya.
Di sisi lain, lanjutnya, Pemkab selalu cari anggaran di pusat ternyata ada anggaran yang tidak tersalurkan lantaran kartu ini terkendala sejak tahun 2021.
Terpisah Sekertaris Dinas Sosial Sidrap, A. Bahri Parawansa yang di temui dikantornya Kamis (01/06/2022) mengatakan, sebenernya itu tanggung jawab Pihak Bank Mandiri, pasalnya Bank Mandiri yang cetak kartu.
"Bank Mandiri yang tahu saldo masuk dan Bank Mandiri juga yang bagikan, soal masalah itu Dinas Sosial tidak tahu menahu," singkatnya. (Rid)
Kemarin dulu pembagian kartu itu di pusatkan di Bank Mandiri Cabang Sidrap, saya selaku sekertaris dinas sosial juga pusing, sebenernya andaikan itu mau lancar pembagian sebenernya dia harus sampai Desa dan kelurahan,Ucapnya.
Bahri Parawansa menambahkan dari 6.500 kartu di duga sudah mengendap dari tahun lalu dan sudah tidak ada saldonya, dan sempat iya tanyakan bahwa itu saldo masih ada atau sudah tidak ada katanya sudah tidak ada pak,
Ada pun alasan pihak dari petugas Bank Mandiri di Saat ditanya waktu Rapat pertemuan alasan katanya Covid, ada tidak kordinasi dengan dinas sosial, menurut Sekertaris dinas Sosial Kalau ada kartu begitu dia harus Kordinasi dengan pihak dinas sosial,Ungkapnya.
Sementara Kepala Cabang Bank Mandiri Sidrap yang coba ditemui dikantornya, Kata sekuriti Bapak tidak berada di kantor beliau lagi perjalanan dinas, hingga berita ini di turunkan belum ada Tanggapan dari pihak Bank Mandiri Sidrap.Tandasnya.