PAREPARE, RAKSUL- Kebun Raya Jompie (KRJ) terus melakukan Inovasi untuk ikut mengambil bagian dalam membaca situasi dan kondisi di era pandemi ini yang menunuju masa endemi.
Kepala UPTD Kebun Raya Jompie, Sri Meiriany mengatakan bahwa era digitalisasi saat ini membuat pihaknya merasa tertantang untuk melakukan sebuah inovasi dalam bentuk digitalisasi terhadap sejumlah pohon dan tanaman lewat aplikasi Barcode Kebun Raya Jompie.
"Alhamdulillah, selama kami disini ada beberapa bentuk inovasi yang kami lakukan salah satunya menerapkan barcode ketika ingin mengetahui jenis-jenis tanaman,"Jelas Sri Meiriany.
Inovasi digitalisasi terhadap pohon ini bekerjasama dengan Pertamina melalui CSR. Dimana aplikasi tersebut kata dia, dapat didownload melalui Playstore dengan nama Barcode Kebun Raya Jompie.
"Jadi untuk mengetahui jenis dan asal usul pohon yang ada di Kebun Raya Jompie tersebut, masyarakat cukup melakukan scanning barcode yang ada di pohon kami. Nanti di sana semua informasi tentang pohon tersebut akan keluar. Jadi langsung terhubung ke situs resmi kami informasinya," paparnya.
Mantan Lurah Lapadde ini menyebut, setidaknya ada sekitar 100 jenis pohon yang telah didata melalui KTP Pohon dengan sistem Barcode
"Untuk sementara yng kami barcode itu hanya 100 pohon. Selebihnya ada 824 itu sementara berproses. Dan ini akan kita upayakan agar semuanya bisa dibarcode,"pungkasnya.
Lanjutnya, Penerapan digitalisasi KTP pohon berbasis barcode scanner itu dilakukan, untuk memudahkan pengunjung untuk mengenali jenis-jenis pohon yang ada di KRJ.
Selain Barcode Pohon, Kebun Raya Jompie yang masuk sebagai Hutan terbaik di Indonesia ini, kini juga menerapkan QRIS, yaitu transaksi melalui digital.
"Jadi yang mau masuk bisa membayar pakai Qris. Pembayaran masuk juga cukup murah, anak-anak hanya Rp 2 ribu dan dewasa Rp 3 ribu,"bebernya.(Yanti)